MARKET NEWS

Sinyal Rezim Cukai Lebih Lunak, Bagaimana Prospek HMSP?

TIM RISET IDX CHANNEL 16/09/2025 15:38 WIB

Analis melihat peluang positif bagi PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) seiring indikasi kenaikan tarif cukai rokok yang lebih rendah pada 2026.

Sinyal Rezim Cukai Lebih Lunak, Bagaimana Prospek HMSP? (Foto: Freepik)

IDXChannel – Analis melihat peluang positif bagi PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) seiring indikasi kenaikan tarif cukai rokok yang lebih rendah pada 2026.

Dalam riset yang terbit 15 September 2025, CGS International Sekuritas Indonesia (CGSI) menilai kebijakan fiskal baru ini dapat menjadi katalis pemulihan laba HMSP.

Mengacu pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, pemerintah menargetkan kenaikan penerimaan cukai Rp13 triliun atau 6 persen secara tahunan.

Dari jumlah itu, Rp3 triliun hingga Rp6 triliun dialokasikan untuk penerapan cukai minuman berpemanis.

Dengan porsi tersebut, kata CGSI, tarif cukai rokok diperkirakan hanya perlu naik 3–5 persen pada 2026, jauh lebih rendah dari rata-rata kenaikan 9 persen dalam lima tahun terakhir.

CGSI mencatat, wacana penurunan tarif cukai rokok juga mendapat sambutan positif dari Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa. Dukungan ini meningkatkan peluang terciptanya rezim cukai yang lebih longgar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Di sisi kinerja, CGSI memproyeksikan laba bersih HMSP berpotensi pulih 16 persen pada 2026 setelah mengantisipasi beban pajak satu kali (one-off) di 2025.

Proyeksi ini mengasumsikan kenaikan tarif cukai 5 persen dan penyesuaian harga jual (ASP) 3 persen. Menurut CGSI, setiap penurunan tarif cukai 1 persen dapat mendongkrak laba bersih HMSP hingga 8 persen. Sebaliknya, setiap kenaikan ASP 1 persen berpotensi menaikkan laba bersih 12 persen pada 2026.

CGSI juga memperkirakan program subsidi pemerintah yang lebih agresif pada paruh kedua 2025 akan menopang daya beli masyarakat. Kondisi ini memberi ruang bagi HMSP untuk melakukan penyesuaian harga yang lebih efektif.

Melihat prospek tersebut, CGSI menaikkan rekomendasi HMSP menjadi “Add” dengan target harga Rp620 per saham, berbasis valuasi 11 kali price-to earnings (P/E) ratio 2026, lebih tinggi dari sebelumnya 10 kali P/E. Valuasi saat ini disebut menarik karena berada di kisaran -2 standar deviasi dari rata-rata lima tahun terakhir.

Dalam kamus CGSI, rekomendasi “Add” berarti saham tersebut diperkirakan akan memberikan imbal hasil total lebih dari 10 persen dalam 12 bulan ke depan.

Namun, CGSI tetap mengingatkan potensi risiko seperti penjualan rokok yang lebih lemah dari perkiraan atau maraknya peredaran rokok ilegal yang dapat menekan kinerja HMSP. Meski demikian, momentum harga saham HMSP diperkirakan tetap solid hingga pengumuman resmi tarif cukai pada kuartal IV-2025. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE