MARKET NEWS

Suspensi Dibuka Besok, Tiga Saham Ini Langsung Masuk FCA 

Fiki Ariyanti 29/01/2025 14:31 WIB

BEI membuka suspensi perdagangan tiga saham mulai Kamis besok (30/1/2025). Dan memasukkannya dalam Papan Pemantauan Khusus-Full Call Auction (FCA).

Suspensi Dibuka Besok, Tiga Saham Ini Langsung Masuk FCA (foto mnc media)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka suspensi perdagangan tiga saham mulai Kamis besok (30/1/2025). Namun, saham-saham tersebut akan langsung masuk Papan Pemantauan Khusus-Full Call Auction (FCA).

Tiga saham tersebut, yakni PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX), dan PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII).

Mengutip pengumuman BEI, gembok tiga saham tersebut dicabut di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I Kamis besok. 

Selanjutnya dalam pengumuman terpisah, Bursa memasukkan saham NAYZ (Papan Akselerasi), MMIX (Papan Pengembangan), dan FMII (Papan Pengembangan) dalam Papan Pemantauan Khusus-FCA. 

"Perubahan ini mulai efektif pada 30 Januari 2025," tulis Bursa, ditulis Rabu (29/1/2025).

Ketiganya masuk FCA dengan kriteria nomor 10, yakni  dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu Hari Bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

Disuspensi Karena Harga Melejit

Saham NAYZ dikunci Bursa selama dua kali pada Januari 2025 karena terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Saham emiten makanan bayi itu sempat menyentuh auto reject atas (ARA). 

Dalam satu bulan, saham NAYZ naik signifikan 123,35 persen dan dalam tiga bulan melesat 404,35 persen.

Saham MMIX juga mengalami suspensi berulang kali imbas harga yang naik signifikan. Sebanyak satu kali digembok pada Februari 2024 dan dua kali di Januari 2025. 

Dalam sebulan, saham MMIX naik 139,18 persen dan dalam tiga bulan melejit 201,30 persen.

Sementara saham FMII juga dikunci Bursa berkali-kali karena harga yang melambung. Saham tersebut pernah digembok dua kali pada 2023 dan dua kali pada 2024. 

Dalam tiga bulan, saham emiten properti tersebut sudah melejit 127,08 persen dan naik 109,62 persen dalam satu tahun.

(Fiki Ariyanti)

SHARE