MARKET NEWS

Tapering Off The Fed, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Anggie Ariesta 27/09/2021 11:07 WIB

Tappering off Bank Sentral Amerika Serikat dinilai belum memberikan dampak signifikan bagi Indonesia.

Tapering Off The Fed, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia? (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Tappering off Bank Sentral Amerika Serikat dinilai belum memberikan dampak signifikan bagi Indonesia

Terlebih, investor asing masih banyak yang melakukan aksi beli bersih atau foreign net buy di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menuturkan, selama tapering off ini masih sebatas rencana atau pengumuman saja, tidak ada efek yang signifikan untuk pasar modal. Apalagi, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih terpantau positif kedepannya. 

"Ngga signifikan efeknya selama tapering off ini masih sebatas rencana atau pengumuman saja. Dan IHSG, malah mendapat inflow asing terus, memiliki katalis positif tersendiri terlepas dari sentimen-sentimen tersebut," ujar William kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Senin (27/9/2021). 

Mengutip data RTI Business, selama sebulan terakhir investor asing mencatatkan net buy hingga Rp 5,73 triliun. Adapun aksi beli yang terus dilakukan oleh asing itu memperkuat foreign net buy menjadi Rp 24,24 triliun sejak awal tahun. 

Menurut William, antisipasi yang bisa dilakukan oleh investor adalah mengamati pergerakan asing tersebut sebagai indikator utama. 

"Kalau memang ada hal buruk biasanya mereka out duluan, tapi selama masih inflow atau net buy, investor domestik silakan ikuti," kata William 

Senada, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo cukup optimis dampak tapering off The Fed tidak akan sebesar taper tantrum pada tahun 2013 baik untuk pasar global, emerging market, bahkan Indonesia. 

Hal tersebut berdasarkan pada beberapa poin termasuk komunikasi The Fed yang sangat terbuka terkait kerangka kerja dan kebijakan sehingga Indonesia lebih mudah memahami pola kerja The Fed kedepannya. 

Dari sisi internal BI sendiri, telah ada kebijakan yang matang dalam mengelola risiko tapering off baik kepada nilai tukar rupiah maupun pergerakan arus modal asing, selain itu BI juga memiliki bantalan cukup besar berupa cadangan devisa yang hingga akhir Juli 2021 berada di posisi USD 137,4 miliar sehingga dianggap cukup untuk melakukan stabilisasi di tengah risiko tapering off. 

(SANDY)

SHARE