MARKET NEWS

Target Pajak Menantang, Anggaran Kopdes Merah Putih Beri Sentimen Positif ke Saham Bank BUMN

Desi Angriani 16/08/2025 10:55 WIB

Target kenaikan penerimaan pajak 13,5 persen dinilai sangat menantang meski pemerintah mengoptimalkan sistem administrasi perpajakan.

Target Pajak Menantang, Anggaran Kopdes Merah Putih Beri Sentimen Positif ke Saham Bank BUMN (Foto: dok Freepik)

IDXChannel - Pemerintah menetapkan target penerimaan pajak dalam dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar Rp2.357 triliun.

Target setoran pajak ini naik 13,5 persen dibandingkan outlook 2025 dan dinilai sangat menantang meski pemerintah mengoptimalkan sistem administrasi perpajakan hingga memberikan insentif daya beli.

"Secara postur anggaran sendiri, kami menilai target kenaikan penerimaan pajak sebesar 13 persen YoY pada 2026 menjadi hal yang menantang," tulis Stockbit dalam risetnya, Jumat (15/8/2025).

Lebih lanjut, delapan program prioritas pemerintah yang dipaparkan Presiden Prabowo dalam pidato kenegaraan maupun nota keuangan RAPBN 2026 tidak memberikan kejutan yang berarti bagi pasar.

Pasalnya, delapan program yang meliputi ketahanan pangan, ketahanan energi, Makan Bergizi Gratis (MBG), pendidikan, kesehatan, pembangunan desa-koperasi-UMKM, pertahanan, serta akselerasi investasi dan perdagangan global sejalan dengan perkembangan yang diberitakan sejak pemerintahan baru berjalan.

Point penting program prioritas Prabowo

1. Ketahanan Pangan

Untuk program ketahanan pangan, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp164,6 triliun atau naik 32,6 persen dibandingkan tahun lalu. Dana tersebut dialokasikan untuk distribusi dan cadangan pangan (Rp29,9 triliun), peningkatan produksi (Rp114,1 triliun), dan konsumsi (Rp6,4 triliun).

2. Pendidikan dan MBG

Anggaran pendidikan ditetapkan sebesar Rp757,8 triliun rupiah atau naik 4,8 persen yang disebut tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Anggaran ini mencakup anggaran untuk program MBG sebesar Rp335 triliun sesuai usulan Badan Gizi Nasional. Program MBG pada 2026 ditargetkan dapat menjangkau 82,9 juta penerima manfaat, naik dari level saat ini di kisaran 20 juta penerima.

3. Ketahanan energi

Anggaran sektor ini mencapai Rp402,4 triliun, yang akan digunakan untuk subsidi energi, insentif pajak, pengembangan energi baru terbarukan (EBT), serta penyediaan listrik desa. Prabowo kembali menegaskan target ambisius bahwa 100 persen pembangkit listrik di Indonesia berasal dari EBT dalam 10 tahun ke depan, lebih cepat dari target global 2060.

4. Pembangunan desa, koperasi, dan UMKM

Alokasi anggaran program ini mencapai Rp181,8 triliun, di antaranya sebesar Rp83 triliun digelontorkan untuk program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih melalui bank-bank Himbara. 

Stockbit mencatat, dengan plafon pinjaman hingga Rp3 miliar per koperasi, 80.000 Kopdes berpotensi membutuhkan total pendanaan hingga Rp240 triliun.

5. Belanja negara lebih tersentralisasi

Dari total belanja negara Rp3.787 triliun atau naik 7,3 persen, belanja pemerintah pusat diproyeksikan tumbuh 17,8 persen, sementara transfer ke daerah justru terpangkas 24,8 persen.

6. Program 3 juta rumah

Pemerintah juga menganggarkan Rp57,7 triliun untuk mendukung pembangunan sekitar 770.000 unit rumah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), sebagai bagian dari target penyediaan 3 juta rumah.

Stockbit menilai, pengumuman anggaran untuk Kopdes Merah Putih sebesar Rp83 triliun memberikan angin segar bagi saham–saham Bank BUMN

"Sebagai perbandingan, dengan plafon pinjaman hingga Rp3 miliar per koperasi, jumlah Kopdes yang mencapai 80.000 akan membutuhkan total pendanaan hingga Rp240 triliun," tulis Stockbit.

>

(DESI ANGRIANI)

SHARE