TCPI Beli Dua Unit Pusher Barge Rp112 Miliar, Mayoritas Dana dari Utang
PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) membeli dua unit Pusher Barge atau Kapal Dorong baru dari perusahaan kapal nasional.
IDXChannel - Emiten perkapalan, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) membeli dua unit Pusher Barge atau Kapal Dorong baru dari perusahaan kapal nasional. Nilai transaksi pembelian Pusher Barge ini mencapai 9,5 juta Dolar Singapura (SGD).
Dalam hal ini, TCPI telah menandatangani perjanjian pembangunan Pusher Barge baru pada 22 Agustus 2024.
Perseroan sebagai pihak pembeli dan pihak pembangun adalah perusahaan pembuatan kapal yang didirikan berdasar ketentuan hukum di NKRI, berbasis di Karimun, Kepulauan Riau. Di mana antara perseroan dan perusahaan pembuat kapal tidak ada hubungan afiliasi.
"Pembangunan dua unit Pusher Barge baru. Estimasi niai transaksi SGD9,5 juta," kata Direktur TCPI, Bintang Septo Drestanto dalam keterbukaan informasi BEI, Minggu (25/8).
Jika dihitung dengan asumsi kurs Rp11.843 per SGD, maka nilai transaksi tersebut setara dengan Rp112,51 miliar.
"Sumber pendanaan pembelian adalah 80 persen berasal dari salah satu bank, dan sisanya dari keuangan internal," ujar Bintang.
Dia menyebut, pembelian dua unit Purshe Barge baru ini akan berdampak pada kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, serta kelangsungan usaha perseroan.
Terhadap kegiatan operasional, sambung Bintang, dampaknya positif karena perseroan akan mendapat armada baru untuk mendukung pengangkutan kargo milik pelanggan perseroan.
Pun dampaknya ke hukum, di mana perseroan berkewajiban untuk melakukan pembayaran harga sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian.
"Dampaknya bagi kondisi keuangan perseroan, adalah diharapkan dengan beroperasinya dua Pusher Baru nantinya akan dapat meningkatkan pendapatan perseroan. Dan kelangsungan usaha perseroan tetap terjaga dan terjamin dengan baik," kata Bintang.
Dari data RTI Business, saham TCPI melemah 0,70 persen ke 7.100 pada penutupan perdagangan Jumat (23/8). Dalam sepekan ini, saham perseroan turun 2,07 persen dan terpangkas 3,73 persen secara year to date (ytd).
(Fiki Ariyanti)