MARKET NEWS

Tensi Geopolitik Memanas, Rupiah Nyaris Rp16.000 per USD

Wahyudi Aulia Siregar 21/11/2024 10:02 WIB

Kurs Rupiah hari ini (21/11/2024) masih melemah, bahkan nyaris menyentuh Rp16.000 per USD.

Tensi Geopolitik Memanas, Rupiah Nyaris Rp16.000 per USD (foto mnc media)

IDXChannel - Mayoritas Bursa Asia pagi ini (21/11/2024) berada di zona merah, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tekanan pada IHSG diproyeksikan kembali berlanjut pada perdagangan hari ini. 

IHSG dibuka melemah di level 7.180. Kinerja IHSG diproyeksi bergerak dengan kecenderungan melemah, seiring memburuknya sebagian besar Bursa Asia. 

Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, minimnya agenda pasar berpeluang mendorong pasar keuangan bergerak dengan sentimen teknikal. Satu-satunya data yang dinanti pelaku pasar adalah rilis data neraca berjalan Indonesia yang diproyeksikan masih defisit terhadap PDB.

Data current account atau neraca transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit sejak kuartal II tahun lalu. 

Jika rilis data tersebut bisa membukukan angka yang lebih rendah atau justru surplus dibandingkan capaian di kuartal II, maka akan jadi kabar positif bagi pasar keuangan di Tanah Air, khususnya bagi Rupiah.

"IHSG berpeluang untuk ditransaksikan dalam rentang 7.150 hingga 7.230. Kinerja IHSG masih dibayangi ketidakpastian hingga Januari 2025," kata Gunawan dalam analisisnya, Kamis (21/11/2024). 

Sementara itu, Rupiah ditransaksikan melemah ke level Rp15.925 per USD. Pelemahan dipicu imbal hasil US Treasury yang naik ke level 4,4 persen, seiring dengan memburuknya tensi geopolitik di Eropa dan Timur Tengah. 

"Di sisi lain, harga emas justru mengalami kenaikan di level USD2.656 per ons troy. Harga emas diuntungkan dengan memburuknya situasi geopolitik yang terjadi belakangan ini," tutur Gunawan.

(Fiki Ariyanti)

SHARE