Tensi Geopolitik Meningkat, Sektor Saham Ini Paling Tangguh
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih diwarnai kondisi tensi geopolitik yang memanas dan pengetatan kebijakan moneter dari bank-bank sentral.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada level 6.639,733. Namun tidak bertahan lama dan berbalik arah melemah ke 6.631,229 pada pukul 09.34 WIB. Pergerakan IHSG tersebut bisa dikatakan sideways.
Pengamat Pasar Modal, Riska Afriani mengatakan, IHSG sudah mengalami pergerakan sideways sejak 3 bulan terakhir. Hal ini juga semakin dipicu oleh adanya peningkatan ketegangan geopolitik melalui pemberontakan pasukan Wagner di Rusia yang berhasil digagalkan dan pengetatan kebijakan moneter berbagai bank sentral.
Selain itu, Riska melanjutkan, investor asing pun dinilai mulai mengurangi investasi pada pasar saham di negara berkembang. Hal ini tercermin melalui aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia pada periode 19-22 Juni 2023 sebesar Rp2,2 triliun, di mana dana masuk lebih banyak ke surat berharga negara (SBN).
“Investor relatif wait and see. Namun, ketika terjadi wait and see, kita ambil posisi sebaliknya, akumulasi bertahap saham under value, di tengah harga saham yang tidak agresif, banyak saham yang bisa kita cermati,” ujar Riska dalam program Market Buzz Power Breakfast IDX Channel, Senin (26/6/2023).
Walaupun pemberontakan Pasukan Wagner di Rusia gagal, Riska melihat ketegangan geopolitik yang meningkat dan pengetatan kebijakan moneter membuat para investor mulai memilih aset yang termasuk ke dalam safe haven dari segi komoditas. Riska pun menilai, aset tersebut berpotensi menguat pada beberapa waktu ke belakang.
“Emas belum, karena komoditas emasnya sendiri yang harganya terus meningkat. Malah saham-saham yang memang memiliki komoditas emas tidak agresif dibandingkan komoditas,” ujarnya.
Riska menilai, sektor perbankan, pertambangan, dan consumer goods menarik untuk dicermati oleh para investor dalam kurun waktu ini. Saham perbankan menarik untuk dicermati karena ketahanan ekonomi fundamental Indonesia yang kuat.
“Selain itu, pertambangan bisa dicermati dalam jangka pendek, untuk 3-6 bulan ke depan,” pungkasnya.
Berikut saham pilihan dari Pengamat Pasar Modal, Riska Afriani.
BBCA 9050 - 9200 BUY
ADRO 2230 - 2740 BUY
BRIS 1680 - 1765 BUY
SMGR 5950 - 6350 BUY.
(FAY)