Terbelah Soal Pembatasan Harga Gas, Negara-Negara Uni Eropa Siapkan Negosiasi
Komisi Eropa telah mengusulkan agar pembatasan harga yang telah ditetapkan bulan lalu harus disetujui ulang oleh para Menteri Energi masing-masing negara
IDXChannel – Negara-negara Uni Eropa kini tengah bersiap untuk melakukan negosiasi besar-besaran terkait kesepakatan pembatasan harga gas, yang terbukti telah membelah kelompok 27 negara ke dalam dua blok besar.
Perdebatan telah berlangsung berbulan-bulan, terkait apakah langkah pembatasan harga gas bakal membawa keuntungan atau justru merugikan Uni Eropa.
Hal ini sejalan dengan upaya mereka bertahan dari tekanan krisis energi, yang dipicu oleh penghentian pengiriman gas Rusia ke Eropa, yang membuat biaya bahan bakar melonjak dan pada akhirnya memantik terjadinya inflasi.
Sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (9/12/2022), Komisi Eropa telah mengusulkan agar pembatasan harga yang telah ditetapkan bulan lalu harus disetujui ulang oleh para Menteri Energi masing-masing negara, pada 13 Desember 2022 mendatang di Brusssel.
Dengan hanya beberapa hari tersisa, sejumlah negara masih saling terpecah, dengan beberapa pengamat masih ragu bakal terjadinya kesepakatan pada pekan depan.
Keragun tersebut didasarkan pada sikap ngotot yang masih ditunjukkan masing-masing pihak, di mana dari 15 negara, termasuk Italia, Polandia, dan Belgia kukuh menginginkan pembatasan harga di seluruh Uni Eropa.
Masalahnya, di kubu yang berseberangan, kengototan yang sama juga diperlihatkan oleh Jerman, Belanda dan Denmark, yang menilai bahwa langkah pembatasan harga justru akan menyeret Uni Eropa pada situasi yang lebih buruk.
Di lain pihak, Prancis yang sebelumnya lebih memihak pada upaya pembatasan, pada pekan ini justru menyerukan keprihatinannya terhadap potensi kejatuhan di pasar keuangan.
Langkah Prancis ini dinilai bakal menggembosi kubu pro-pembatasan harga, lantaran diyakini bakal memperkuat sikap skeptis di kalangan masyarakat Eropa, yang pada akhirnya justru semakin mementahkan rencana pembatasan harga.
Sementara, Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) juga telah memperingatkan bahwa proposal Uni Eropa dapat membahayakan stabilitas keuangan dan karenanya perlu dirancang ulang. (TSA)
Penulis: Mila Pertiwi