MARKET NEWS

Terbitkan Obligasi Rp283,11 Miliar, SGER Jajaki Peluang Pengelolaan Smelter Nikel

Dinar Fitra Maghiszha 21/10/2025 11:03 WIB

Surat utang ini telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/10/2025).

Terbitkan Obligasi Rp283,11 Miliar, SGER Jajaki Peluang Pengelolaan Smelter Nikel. Foto: dok. Sumber Global Energy.

IDXChannel - PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) telah menyelesaikan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Sumber Global Energy Tahap II Tahun 2025 dengan jumlah pokok obligasi mencapai Rp283,11 miliar.

Surat utang ini telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/10/2025). Dengan raihan dana ini, SGER tengah menjajaki peluang bisnis pengelolaan smelter nikel.

Direktur Utama SGER Welly Thomas mengatakan pihaknya melakukan diversifikasi bisnis dengan menjajaki peluang di sektor pengolahan (smelter) nikel dengan salah satu smelter di Indonesia.

Tahapan diskusi ini mengacu kepada rencana pembangunan fasilitas Converter Nickel Matte.

"Teknologi tersebut akan meningkatkan kadar nikel dari semula 20-30 persen, menjadi 65-75 persen," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Dengan teknologi tersebut, dia meyakini akan meningkatkan harga jual nikel. Menurut Welly, prospek industri nikel di Indonesia dengan kadar tinggi masih sangat menjanjikan yang didukung meningkatnya permintaan global terhadap kendaraan listrik dan teknologi energi terbarukan.

Sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, dia menilai Indonesia memiliki posisi strategis dalam rantai pasok global.

"Serta masih adanya potensi besar untuk menarik investasi lebih lanjut di sektor pengolahan hilir nikel," kata Welly.

Obligasi SGER diterbitkan dalam dua seri. Pertama, Seri A dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp273,64 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00 persen per tahun, yang berjangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.

Kedua, seri B dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp9,46 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75 persen per tahun, yang berjangka waktu dua tahun sejak tanggal emisi. Obligasi ini telah mendapat rating idA- (Single A minus; stable outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

"Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja," kata dia.

(NIA DEVIYANA)

SHARE