Terburuk Sejak 2008, Tiga Indeks Utama Bursa Saham AS Anjlok
Tercatat Wall Street alami kerugian terbesar sejak krisis ekonomi di 2008.
IDXChannel - Bursa saham AS tertekan karena kekhawatiran terjadinya resesi imbas jatuhnya harga minyak dan meluasnya penyebaran virus korona. Tercatat Wall Street alami kerugian terbesar sejak krisis ekonomi di 2008
Tiga indeks utama bursa saham AS anjlok tajam dan memicu penghentian perdagangan. Indeks Dow anjlok 2.000 poin. S&P 500 berjangka turun sekitar 1%, secara singkat memperpanjang kerugian mereka menjadi lebih dari 20%.
Baca Juga : Bursa Asia Melemah Usai Wall Street Alami Penurunan Terburuk
"Ada banyak ketakutan di pasar dan jika harga minyak terus bergerak lebih rendah itu merupakan indikasi bahwa resesi global bisa terjadi dalam waktu dekat," kata Kepala Ekonom di Spartan Capital Securities Peter Cardillo di New York, dilansir Reuters, pada Selasa (10/3/2020).
Sementara itu, Indeks Volatilitas CBOE yang mengukur kecemasan investor menyentuh level tertinggi sejak Desember 2008.
Baca Juga : Bursa Asia Bergerak Bervariasi Pagi Ini, Cek Lengkapnya
Tercatat aksi jual dimulai pada akhir pekan ketika kesepakatan pemangkasan pasokan minyak antara Arab Saudi dan Rusia buntu dan kedua negara justru berjanji untuk meningkatkan produksi di tengah melemahnya permintaan global karena virus korona dan tanda-tanda perlambatan ekonomi.
Harga minyak mencatat penurunan satu hari terbesar sejak 1991, minyak mentah berjangka Brent LCOc1 ditutup turun 23,88% dan WTI bulan depan turun 25,1%.
Baca Juga : BEI Implementasikan Perubahan Batasan Auto Rejection Perdagangan Saham Mulai Hari Ini
Sebelumnya, pasar global sudah alami kekhawatiran karena kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia menyebabkan gangguan pasokan secara global.
Dow Jones Industrial Average turun 2.013,76 poin atau 7,79% menjadi 23.851,02, S&P 500 kehilangan 225,81 poin atau 7,60% menjadi 2.746,56 dan Nasdaq Composite turun 624,94 poin atau 7,29% menjadi 7.950,68.
Penurunan terjadi di 11 sektor utama S&P 500 yang mengakhiri sesi di zona merah, penurunan terbesar di sektor energi dan keuangan yang sensitif terhadap suku bunga.
Sedangkan volume pada perdagangan bursa saham AS mencapai 17,22 miliar saham, naik dibandingkan dengan rata-rata perdagangan selama 20 hari terakhir yang mencapai 11,05 miliar. (*)