The Fed Kerek Suku Bunga, IHSG Hari Ini Rawan Koreksi
Kenaikan suku bunga The Fed dipandang sejumlah analis dapat memberi pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
IDXChannel - Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve menaikkan suku bunga 25 bps dipandang sejumlah analis dapat memberi pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sebagai indeks komposit, IHSG dikhawatirkan mengalami tekanan lantaran tren lonjakan suku bunga dapat berpengaruh terhadap sektor teknologi dan saham-saham yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi (growth stocks).
Kendati demikian, ekspektasi penurunan inflasi dari pernyataan Gubenur The Fed Jerome Powell, ditambah pendinginan inflasi Indonesia periode Januari di level 5,28% yoy dinilai dapat menjadi sentimen penyeimbang kekhawatiran pasar.
"Investor fokus pada komentar dari Gubernur the Fed Jerome Powell yang mengakui penurunan inflasi," tulis BNI Sekuritas dalam risetnya, Kamis (2/2/2023).
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mencermati kondisi manufaktur Indonesia masih cukup atraktif merespons gejolak ekonomi global, yang tercermin dari sejumlah indikator.
"PMI indeks periode Januari 2023 tercatat berada di level ekspansif 51,3, tumbuh dibanding periode sebelumnya yang tercatat di level 50,9," tuturnya.
Dari sisi teknikal, indeks utama itu dipandang masih rawan koreksi. Technical Analyst BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengamati indikator stochastic yang overbought, dengan candle higher high.
"Jika masih di tutup harian di bawah 6.815, IHSG masih berpeluang koreksi. Target ada di 6.784 dan 6.715” tutup Andri.
(FAY)