THR Cair di Tengah Kenaikan Harga Bahan Pokok, Bagaimana Nasib Saham Konsumsi?
Senjumlah emiten yang bergerak di sektor konsumsi diperkirakan akan mendapatkan sentimen positif jelang Lebaran tahun ini.
IDXChannel - Senjumlah emiten yang bergerak di sektor konsumsi diperkirakan akan mendapatkan sentimen positif jelang Lebaran tahun ini. Sebab, daya beli masyarakat akan terdongkrak dengan adanya insentif berupa tunjangan hari raya (THR).
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Mino, mencermati periode puasa dan lebaran pada tahun ini akan berbeda dari dua tahun sebelumnya. Pelonggaran pembatasan menjadi pendorong aktivitas masyarakat.
"Namun sayangnya sektor ini dibayangi oleh kenaikan harga bahan baku," kata Mino, ketika dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Rabu (20/4/2022).
Senada, Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar memandang selama booming harga komoditas masih berlangsung, maka hal itu dapat memberatkan.
"Saham konsumsi masih berat naik selama harga barang pangan, kenaikan pajak hingga harga komoditas dunia lagi naik," ujarnya ke MPI.
Financial Expert PT Ajaib Sekuritas Asia, Chisty Maryani meyakini kendati harga bahan pokok melambung, emiten konsumsi tetap diuntungkan di momen setahun sekali ini.
"Emiten yang menjual produk atau jasa terkait dengan momentum hari raya lebaran berpotensi mendulang keuntungan di momen hari raya agama ini," tuturnya kepada MPI.
Namun, Chisty melihat lonjakan bahan pokok hingga pemberlakuan PPN 11 persen menjadi katalis negatif, mengingat hal itu bakal melambungkan biaya produksi.
Berikut lima analisa saham sektor konsumsi dari Head of Technical Analyst BNI Sekuritas, Andri Zakaria:
1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP): kondisi oversold, meski masih distribusi untuk akumulasi di bawah 7.050 dengan support 7.050/6.650.
2. PT Indofood Sukses Kamur Tbk (INDF): bentuk pola cup with handle, good untuk medium term, take profit di 6725.
3. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES): sedang mengalami fase koreksi, peluang rebound terbatas, lebih baik buy on weakness dengan target resisten di 1.185-1.375.
4. PT Mayora Indah Tbk (MYOR): masih belum bottoming prefer akumulasi di support 1.485/1.430. Jika menembus resisten 1.775, target 1.850/1.920.
5. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF): masih dalam tren kenaikan, short term rawan koreksi menuju di bawah support 5.625/5.200 untuk akumulasi. Jika bergerak di atas 6.550 target berikutnya di 7.300/8.100. (TYO)