MARKET NEWS

Tidak Cuma Jadi Investor GOTO, Simak Sepak Terjang Telkom (TLKM) di Startup RI

Melati Kristina - Riset 27/07/2022 16:30 WIB

Selain berkecimpung di sektor telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga terlibat dalam memajukan bisnis startup Tanah Air, termasuk via suntikan dana.

Tidak Cuma Jadi Investor GOTO, Simak Sepak Terjang Telkom (TLKM) di Startup RI. (Foto: MNC Media)

IDXChanel – Perusahaan telekomunikasi terbesar di Tanah Air, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tercatat berinvestasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sejak tahun 2020 lalu.

Investasi terhadap perusahaan rintisan atau startup yang bergerak di bidang teknologi ini sudah direncanakan sejak 2018 silam. Adapun investasi sebesar Rp6,4 triliun atau senilai 23,7 miliar saham GOTO tersebut dilakukan melalui kajian yang matang.

Direktur Utama TLKM, Ririek Ardiansyah menjelaskan, investasi di Gojek didorong oleh strategi perusahaan, potensi sinergi dan peluang kolaborasi antara Telkomsel dan Gojek.

“Telkomsel dengan basis pelanggan yang sangat besar berpeluang untuk berkolaborasi menawarkan layanan digital melalui kerjasama dengan pelaku digital,” ujarnya dalam Rapat Panja Investasi BUMN pada Perusahaan Digital Komisi VI DPR RI, Selasa (14/6/2022).

Gojek dinilai sebagai mitra yang tepat karena memiliki layanan digital & model bisnis yang jelas sehingga mendorong potensi sinergi yang kuat dengan TLKM.

Terlahir sebagai platform digital karya anak bangsa, Gojek memiliki kapabilitas dan ekosistem layanan yang relevan dengan Indonesia. Ini bisa menjadi peluang bagi perusahaan teknologi tersebut untuk menjadi local champion.

Keputusan investasi ini juga didorong dengan rencana merger antara Gojek dengan Tokopedia yang berpotensi menjadi Super-App pertama yang lahir di Indonesia sehingga mendorong terbentuknya nilai sinergi yang lebih besar melalui integrasi pengguna dan penjual (merchant) di dalam Tokopedia.

Investasi TLKM di Gojek bertujuan mendorong adopsi ekonomi digital yang berkelanjutan dengan memanfaatkan kekuatan kolaborasi dari aset dan ekosistem dari kedua belah pihak. Sinergi antara TLKM dan GOTO akan mendorong percepatan transformasi digital bagi masyarakat Indonesia.

Dengan menjadi pemegang saham di GOTO, TLKM memiliki peluang untuk menggarap bisnis dengan perusahaan teknologi ini. Melalui kolaborasi ini, TLKM tercatat telah meraup keuntungan senilai Rp2,47 triliun dari investasi di GOTO per 10 Juni 2022.

Dukung Ekosistem Startup  melalui Suntikan Modal

Selain berinvestasi di perusahaan rintisan terbesar Tanah Air yakni GOTO, TLKM juga terlibat aktif dalam memberikan bantuan pendanaan bagi startup  potensial lainnya.

Melalui perusahaan ventura MDI Ventures, TLKM membantu perkembangan startup  di dalam maupun luar negeri melalui program venture capital fund. Sepanjang 2020, tercatat 15 startup asal Indonesia, Singapura, hingga Amerika Serikat sudah didanai oleh perusahaan ini.

Di tengah gelombang restrukturisasi yang terjadi pada startup secara global, TLKM tetap menunjukkan dukungannya dengan tetap berinvestasi pada sejumlahstartup  Tanah Air.

Adapun, sebagaimana dilansir dari pemberitaan media massa, manajemen mengungkapkan bahwa dukungan tersebut tetap dilakukan karena TLKM fokus mencari sinergi yang didapat antara startup  dengan Telkom Group.

Dengan demikian, TLKM tetap dapat melalukan monetizing melalui sinergi dari startup  tersebut meskipun terjadi penurunan harga saham.

Sejak 2016, MDI Ventures sudah berinvestasi ke 57 startup  meliputi Kredivo, Cermati, Amartha, Tanihub, Si Cepat, Paksel, dan lain sebagainya.

MDI Ventures juga tercatat mendanai startup  kesehatan Alodokter. Menurut data Crunchbase, perusahaan rintisan kesehatan ini masuk dalam putaran pendanaan seri C.

Sementara laman MDI Ventures menunjukkan, modal ventura ini juga telah memberi suntikan dana ke berbagai perusahaan rintisan asing seperti MPL asal India serta Anchanto asal Singapura.

Dirikan Indigo Demi Inkubasi Bisnis Startup  Digital

Tak hanya aktif dalam mendukung startup melalui suntikan modal, TLKM juga menjalankan program Indigo yang bergerak sebagai program inkubasi atawa akselerasi startup .

Adapun Indigo telah mengembangkan program pengembangan startup end-to-end yang dimulai dengan kegiatan nurturing creativity di tahapan pre-startup , akselerasi startup , hingga program follow-on-fundingyaitu sinergi bisnis dan investasi lanjutan.

Sejak diadakan pada 2013, program akselerasi startup digital Indigo secara konsisten melaksanakan startup batch intake sebanyak dua kali dalam setahun. Per 2021, Indigo telah membina 194 startup  yang terdiri dari 15 jenis industri.

Adapun dari total startup  yang dibina, sebanyak 91 startup  alumni masih aktif menjalankan bisnisnya dan 28 lainnya masih berada dalam program inkubasi. Sementara 75 startup  yang dibina mengalami kegagalan.

Sedangkan terdapat 24 startup  binaan Indigo yang mendapatkan investasi lanjutan dari berbagai Venture Capital dan investor baik dari dalam maupun luar negeri.

Selama menjalankan program ini, startup binaan Indigo telah berkontribusi dalam mendigitalisasi Indonesia di berbagai sektor meliputi smart city, commerce, finansial, pendidikan, small medium enterprise, hingga kesehatan.

Bahkan, salah satu startup alumni Indigo tercatat berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Startup  tersebut adalah RUN System atau RUNS yang resmi melakukan initial public offering atau IPO pada 2021 lalu. 

Di tengah pandemi Covid-19 yang mewabah di tahun 2020,  Indigo melakukan rebrandingmelalui peresmian tagar #TransformNation.

Menurut Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid, proses rebranding tersebut merupakan respons Telkom untuk menyesuaikan perubahan dalam menjalankan program inkubasi startup digital di masa new normal.

“Kebaruan dari proses rebranding bukan hanya secara internal dalam hal pengelolaan program inkubasinya, melainkan juga dengan meluncurkan inisiatif secara eksternal yang diharapkan bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” katanya, dilansir dari siaran pers Telkom (7/9/2021).

Indigo memiliki visi untuk menjadi tempat yang tepat bagi para founder startup  di Tanah Air. Melalui visinya, Indigo akan mewujudkan inovasi digital yang dapat berdampak besar bagi bangsa dan negara.

Adapun rebranding yang dilakukan oleh Indigo dilakukan guna mempercepat perkembangan ekosistem startup serta pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. (ADF)

Periset: Melati Kristina

SHARE