MARKET NEWS

TINS Buka-bukaan Prospek Kinerja dan Harga Timah pada 2025

Dinar Fitra Maghiszha 22/11/2024 10:48 WIB

PT Timah (Persero) Tbk (TINS) mengungkapkan prospek kinerja perseroan dan harga timah pada 2025.

TINS Buka-bukaan Prospek Kinerja dan Harga Timah pada 2025 (foto mnc media)

IDXChannel - PT Timah (Persero) Tbk (TINS) optimistis menghadapi 2025 dengan sejumlah strategi dan prospek positif, didukung kenaikan kinerja operasional dan keuangan pada tahun ini.

Direktur Utama TINS, Ahmad Dani Virsal mengatakan, harga rata-rata logam timah dunia hingga September 2024 tercatat mencapai USD30.130 per ton, meningkat 13,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami memproyeksikan menurut Bloomberg berada di kisaran USD28.000 hingga USD31.000 per metrik ton," kata Virsal di Jakarta, Jumat (22/11/2024).

TINS tengah fokus mengoptimalisasi dalam peningkatan cadangan sumber daya, pengelolaan penambangan, hingga memaksimalkan pemulihan perolehan bijih timah.

Virsal menyebut, peningkatan kinerja operasi produksi, kinerja keuangan, serta perbaikan tata kelola pertambangan timah telah memberikan dampak positif dengan peningkatan laba bersih. 

Ke depan, perusahaan fokus mengadaptasi teknologi untuk mendorong manajemen korporasi yang lincah dan efisien.

"Kita akan fokus kepada perbaikan teknologi, baik dari alat penambangan maupun processing agar terus dapat survive dan lebih ekonomis,” ujarnya.

Hingga kuartal III-2024, TINS mencatatkan produksi bijih timah sebesar 15.189 ton, naik signifikan sebesar 36 perden dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 11.201 ton.

Kenaikan ini ditopang oleh penambahan armada operasi dan pembukaan lokasi penambangan baru. Langkah tersebut memperlihatkan dampak positif dalam mendorong kinerja produksi perusahaan.

Sementara itu, ekspor timah perusahaan pada tahun ini mencapai 91 persen dari total produksi, dengan Singapura menjadi pasar utama (16 persen). Disusul Korea Selatan (15 persen), India (11 persen), Jepang (10 persen), Amerika Serikat (9 persen), dan Belanda (8 persen).

Sebelumnya, TINS melaporkan pendapatan sebesar Rp8,25 triliun hingga September 2024, meningkat 29 persen dibandingkan Rp6,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan ini didukung oleh lonjakan harga jual rata-rata logam timah sebesar 15 persen, dari USD27.017 per metrik ton pada kuartal III-2023 menjadi USD31.183 per metrik ton pada periode yang sama 2024.

Saham TINS pada perdagangan hari ini (22/11) hingga pukul 10.41 WIB terpantau turun 1,54 persen di Rp1.275.

(Fiki Ariyanti)

SHARE