MARKET NEWS

TOBA Siap Ekspansi Bisnis Limbah ke Thailand, Vietnam, dan Myanmar

Dinar Fitra Maghiszha 30/10/2025 05:36 WIB

TOBA menyiapkan ekspansi regional di Asia Tenggara dengan membawa lini bisnis pengelolaan limbah ke Thailand, Vietnam, dan Myanmar.

TOBA Siap Ekspansi Bisnis Limbah ke Thailand, Vietnam, dan Myanmar (Foto: iNews Media Group))

IDXChannel - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menyiapkan ekspansi regional di Asia Tenggara dengan membawa lini bisnis pengelolaan limbah ke Thailand, Vietnam, dan Myanmar setelah mencatat kinerja positif dari operasi di Indonesia dan Singapura sepanjang kuartal III-2025.

Direktur TBS Energi Utama Tbk, Juli Oktarina menjelaskan, bisnis pengelolaan limbah menjadi salah satu motor utama dalam strategi diversifikasi TOBA.

"Dari hasil pengelolaan limbah di Indonesia dan Singapura, kami optimistis untuk memperluas ke negara lain di kawasan regional seperti Thailand, Vietnam, dan Myanmar,” ujarnya dalam paparan kinerja kuartal III-2025 di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Saat ini, melalui anak usaha CORA Environment, TOBA mengelola hampir 1 juta ton limbah per tahun dan melayani lebih dari 470 ribu pelanggan di dua negara.

Selain itu, anak usaha lainnya, Asia Medical Enviro Services (AMES) di Singapura, telah memproses lebih dari 3 ribu ton limbah medis, sementara ARAH Environmental di Indonesia menangani lebih dari 6 ribu ton limbah rumah sakit dan domestik.

Kinerja positif tersebut menjadikan segmen pengelolaan limbah sebagai kontributor terbesar bagi pendapatan konsolidasian.

Hingga akhir September 2025, segmen ini mencatat pendapatan sebesar USD111,92 juta atau sekitar 39 persen dari total pendapatan grup, serta menyumbang 88 persen dari adjusted EBITDA Perseroan.

Selain bisnis pengelolaan limbah, kata Juliana, TOBA juga memperkuat ekspansi di dua pilar hijau lain, yakni kendaraan listrik dan energi terbarukan.

Melalui anak usaha Electrum, TOBA mencatat lebih dari 6.400 unit motor listrik aktif di jalan serta 364 stasiun swap baterai yang meningkat 25 persen dibanding semester sebelumnya.

Di sektor energi bersih, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) Sumber Jaya dengan kapasitas 6 megawatt telah beroperasi sejak awal 2025.

Sementara proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Tembesi di Batam dengan kapasitas 46 megawatt-peak tengah dalam tahap konstruksi dan ditargetkan beroperasi komersial pada pertengahan 2026.

Dia menegaskan, langkah ekspansi ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat portofolio hijau setelah sepenuhnya keluar dari bisnis pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"TOBA berkomitmen meninggalkan bisnis batu bara secara total pada 2030 dan fokus pada tiga pilar hijau, yaitu pengelolaan limbah, kendaraan listrik, dan energi terbarukan," katanya.

Hingga kuartal III-2025, kas dan setara kas TOBA naik 31 persen year-to-date menjadi USD89 juta. Meski secara konsolidasi mencatat rugi bersih USD127,38 juta akibat rugi non-kas dari divestasi PLTU, TOBA membukukan adjusted EBITDA positif sebesar USD31,84 juta.

(DESI ANGRIANI)

SHARE