MARKET NEWS

Tren Saham BCA (BBCA) Terus Meroket Usai Diborong Investor Kakap

Anggie Ariesta 19/01/2023 16:03 WIB

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terpantau kian meroket usai para investor termasuk direksi kompak memborong saham big caps ini.

Tren Saham BCA (BBCA) Terus Meroket Usai Diborong Investor Kakap. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terpantau kian meroket usai para investor termasuk direksi kompak memborong saham big caps ini.

Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (19/1/2023) saham BBCA parkir di Rp8.325 per saham alias menguat tipis 0,30%. Dalam sepekan terakhir, emiten perusahaan besutan Jahja Setiaatmadja tersebut naik 2,15%.

Head Online Trading & Technical BCA Sekuritas Achmad Yaki Y mengatakan, saham BBCA sudah tutup gap di 10 Januari 2023 lalu. Sehingga, penguatan mungkin masih bisa terjadi.

"Penguatan mungkin terjadi memang mungkin di area 8.325 sampai 8.550 biasanya rawan untuk profit taking, jadi cenderung koreksi kecuali bisa break di atas 8.550 sampai 8.600, cenderung bullish kalau bisa di atas itu," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia.

Meski terus menguat, saham BBCA masih tertahan oleh aksi jual investor asing. Tercatat, net sell atau jual bersih pemodal dari luar negeri mencapai hampir Rp1 triliun dalam sepekan terakhir.

Namun, langkah berbeda ditempuh oleh segelintir investor institusi asing yang sebelumnya telah berstatus sebagai pemegang saham BBCA. Investor tersebut masih membeli saham BBCA hingga jutaan lembar di perdagangan Selasa (17/1/2023).

Investor dalam negeri pun serupa, aksi pembelian saham BBCA juga terpantau dilakukan oleh manajemen perseroan. Direktur BCA John Kosasih misalnya dilaporkan memborong 60 ribu saham BBCA, Kamis (5/1/2023).

Mengutip keterbukaan informasi yang dibagikan BBCA pada Selasa (10/1/2023), jumlah kepemilikan saham John Kosasih dilaporkan tumbuh 21,29%.

"Jumlah saham sebelum transaksi yakni 221.765 lembar adapun jumlah saham setelah transaksi sebesar 281.765 lembar," jelas Corporate Secretary BBCA, Raymon Yunarto.

Adapun, tujuan transaksi tersebut adalah kepentingan investasi dengan status kepemilikan langsung.

(YNA)

SHARE