MARKET NEWS

Tri Banyan (ALTO) Catatkan Pendapatan Rp6,5 Miliar, Naik 11,25 Persen

Dinar Fitra Maghiszha 28/11/2021 16:23 WIB

PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar Rp265,0 miliar atau naik 11,25%.

Tri Banyan (ALTO) Catatkan Pendapatan Rp6,5 Miliar, Naik 11,25 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar Rp265,0 miliar atau naik 11,25%. Kinerja emiten sektor konsumsi non-siklikal yang bergerak di bidang pembuatan air mineral (air minum) dalam kemasan ini lebih baik dibandingkan Rp238,2 miliar pada periode yang sama tahun 2020.

Kenaikan pendapatan ALTO ditopang oleh penjualan air mineral dalam kemasan yang mencapai Rp262,4 miliar per 30 September 2021. Angka tersebut meningkat 13,86% dari Rp230,5 miliar. Penjualan lain-lain justru berkurang mencapai Rp2,55 miliar dari Rp7,69 miliar.

Sebanyak 39,76% penjualan perseroan dialokasikan untuk PT Tirta Investama, dan 38,94% untuk PT Kino Food Indonesia, sebagaimana tertulis dalam Laporan Keuangan ALTO kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/11/2021).

Kenaikan pendapatan membuat beban pokok perseroan turut membengkak sebesar Rp240,5 miliar dibandingkan sebelumnya Rp212,5 miliar. Alhasil, laba kotor ALTO mencapai Rp24,5 miliar, masih lebih rendah -4,66% dari torehan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp25,7 miliar.

Setelah perhitungan beban umum, administrasi, hingga lain-lain, maka ALTO membukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp6,56 miliar. Kerugian tersebut turun 20,77% dari periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp8,28 miliar.

Perhitungan tersebut membuat rugi per saham dasar ALTO berkurang mencapai minus Rp2,99 dari minus Rp3,77.

Sementara itu, posisi aset ALTO per 30 September 2021 mencapai Rp1,09 triliun, masih di bawah posisi aset per 30 Desember 2020 sebesar Rp1,10 triliun. Kemudian, total liabilitas perseroan mencapai Rp725,9 miliar, dan jumlah ekuitas sebesar Rp366,3 miliar.

Posisi kas dan setara kas ALTO hingga 30 September 2021 mencapai Rp5,2 miliar. Nilai tersebut masih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp13,14 miliar. (TYO)

SHARE