Triniti Land (TRIN) Bidik Pendapatan hingga Rp25 T dari Tiga Proyek Baru
Triniti Land (TRIN) mengincar pendapatan sebesar Rp20 triliun hingga Rp25 triliun dari tiga proyek baru.
IDXChannel - PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) atau Triniti Land mengincar pendapatan sebesar Rp20 triliun hingga Rp25 triliun dari tiga proyek baru yang tengah digarap perseroan saat ini.
Adapun, ketiga proyek tersebut yakni, Sequioa Hills Sentul, Holdwell Business Park di Lampung, serta proyek Tanamori di Labuan Bajo.
“Ketiga proyek tersebut berpotensi menghasilkan pendapatan hingga Rp25 triliun untuk 10 tahun ke depan. Di mana, pendapatan perseroan selama 13 tahun berdiri baru mencapai Rp4 triliun,” kata Presiden Direktur TRIN Ishak Chandra dalam media gathering di Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Pada semester pertama tahun ini, perseroan memulai peluncuran klaster pertama di Sequioa Hills Sentul yang sudah habis terjual. Sehingga, saat ini perseroan mulai memasarkan klaster kedua yakni, Earthville.
Ishak menjelaskan, proyek Sequioa Hills berkontribusi cukup besar bagi pendapatan perseroan hingga Agustus 2022. Proyek tersebut berkontribusi sebesar Rp300,2 miliar atau setara 48% dari seluruh pendapatan perseroan hingga Agustus 2022.
“Hingga akhir tahun, kami menargetkan pendapatan sebesar Rp900 miliar, di mana pada Agustus sudah tercapai 69,3%,” ujar dia.
Sementara itu, proyek lainnya yakni Holdwell Bussiness Park yang merupakan proyek bangunan komersial seluas 13,5 hektare (ha) dan berlokasi di pusat Kota Bandar Lampung. Proyek tersebut terdiri dari storage house multifungsi, SOHO, dan shophouse.
Adapun, proyek ketiga yang menjadi andalan perseroan yakni proyek Tanamori di Labuan Bajo yang akan mengusung konsep pariwisata bekelanjutan, dengan luas 246 ha.
Terkait proyek ini, perseroan telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Tanamori Makmur Indonesai dan PT Flores Prosperindo pada 25 Februari lalu. Perseroan akan melakukan kerja sama sebagai master developer untuk mengembangkan Tanamori sebagai kawasan pariwisata kelas dunia.
“Nantinya, proyek ini akan dikembangkan dalam dua fase. Fase pengembangan pertama seluas 87 ha dan pengembangan kedua seluas 159 ha,” pungkas Ishak.
(FAY)