MARKET NEWS

UEA Bakal Keluar dari Anggota OPEC, Harga Minyak Bergejolak

Shifa Nurhaliza 08/07/2021 09:09 WIB

Harga minyak sedang bergejolak menyusul kegagalan pertemuan OPEC Plus pekan ini bagi produksi di seluruh dunia.

UEA Bakal Keluar dari Anggota OPEC, Harga Minyak Bergejolak (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak merosot pada Rabu (waktu Amerika Serikat) di sesi perdagangan. Hal ini karena investor mengkhawatirkan arti dari kegagalan pertemuan OPEC Plus pekan ini bagi produksi di seluruh dunia.

Pasar minyak mentah bergerak volatile selama dua hari terakhir setelah gagalnya diskusi antara produsen minyak terbesar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup di posisi USD73,43 per barel, jatuh USD1,10 atau 1,5%, demikian laporan Reuters, di New York, Rabu (7/7/2021) atau Kamis (8/7/2021) pagi WIB.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, merosot USD1,17 atau 1,6% menjadi USD72,20 per barel. Kedua benchmark  itu menguat lebih dari USD1 per barel di awal sesi, mirip dengan pergerakan Selasa.

Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC Plus, menahan pasokan selama lebih dari setahun sejak permintaan anjlok selama pandemi virus korona.

Kelompok itu mempertahankan hampir 6 juta barel per hari dari pengurangan produksi dan diperkirakan menambah pasokan, tetapi pertemuan tiga hari gagal untuk mengatasi perpecahan antara Saudi dan Emirat.

Untuk saat ini, perjanjian yang ada yang menahan pasokan tetap berlaku. Tetapi kegagalan tersebut juga dapat menyebabkan produsen, yang ingin memanfaatkan rebound permintaan, untuk mulai memasok lebih banyak minyak seperti diprediksi sebelumnya.

"Beberapa orang takut akan perang produksi, tetapi saya pikir kebanyakan orang berpikir sepertinya itu tidak mungkin," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago. 

"Ada kemungkinan UEA dapat meninggalkan OPEC dan melakukan keinginannya sendiri, dan jika itu terjadi, akan menjadi masalah persaingan untuk pangsa pasar." Katanya.

Rusia sekarang memimpin upaya untuk mengakhiri perpecahan antara Saudi dan UEA untuk membantu mencapai kesepakatan guna meningkatkan produksi minyak dalam beberapa bulan mendatang, kata narasumber OPEC Plus.

Menteri Energi Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, meredam kekhawatiran perang harga dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Selasa lalu.

Harga dapat menemukan beberapa dukungan dari penurunan persediaan minyak mentah Amerika, kata Flynn.

Stok minyak mentah Amerika turun 8 juta barel untuk pekan yang berakhir hingga 2 Juli, menurut narasumber pasar, mengutip angka American Petroleum Institute, dibandingkan perkiraan penyusutan 4 juta barel oleh analis dalam jajak pendapat  Reuters. Data inventaris resmi pemerintah akan dirilis Kamis, mundur sehari setelah libur 4 Juli. (RAMA)

SHARE