Update Komoditas Sepekan: Harga Kopi hingga Gas Alam Berjangka Inggris Naik
Sejumlah komoditas dunia mencatatkan kenaikan dan penurunan harga dalam perdagangan sepekan, 11-15 September 2023.
IDXChannel - Sejumlah komoditas dunia mencatatkan kenaikan dan penurunan harga dalam perdagangan sepekan, 11-15 September 2023.
Berdasarkan data Trading Economics, komoditas yang menjadi top gainers pekan ini adalah kopi dengan kenaikan mencapai 3,36 persen.
Sementara di urutan ke dua, ada Bitumen yang naik 3,29 persen dan gas alam berjangka Inggris mencapai 3,26 persen.
Meski dalam sepekan meningkat, harga kopi Arabika berjangka di Amerika Serikat (AS) diperdagangkan di sekitar level USD1,5 per pon, mendekati level terendah dalam tujuh bulan.
Itu karena komoditas ini tertekan oleh penguatan dolar di tengah penurunan persediaan yang dapat mendorong sentimen kenaikan harga.
Kopi arabika menjadi patokan dunia untuk kontrak berjangka kopi yang diperdagangkan di Inter Continental Exchange (ICE).
Kopi Arabika menyumbang 75 persen produksi dunia dan sebagian besar dibudidayakan di Brasil di mana negeri Samba ini menyumbang 40 persen dari total pasokan dunia serta Kolombia.
Adapun varian Robusta menyumbang 25 persen sisanya dan sebagian besar diproduksi di Vietnam yang berkontribusi sekitar 15 persen dari pasokan global dan Indonesia.
Sementara negara eksportir kopi terbesar lainnya, di antaranya termasuk Peru, India, Uganda, Ethiopia, Meksiko dan Pantai Gading.
Robusta merupakan biji kopi yang populer di Eropa, sedangkan biji Arabika populer di AS.
Data terbaru menunjukkan persediaan kopi Arabika yang dipantau ICE turun menjadi 458.411 kantong, jumlah terendah sejak Oktober 2022.
Namun, para trader tengah merencanakan pembelian kopi Arabika Brasil sebanyak 6.600 kantong, seiring dengan panen di negara produsen terbesar terus terus berlanjut.
Sementara itu, Dinas Pertanian Luar Negeri USDA memperkirakan dalam laporan dua tahunannya bahwa produksi kopi akan meningkat sebesar 2,5 persen dari tahun sebelumnya menjadi 174,3 juta kantong pada periode 2023/2024.
Kondisi ini didorong oleh lonjakan produksi Arabika sebesar 6,9 persen dengan produksi kopi Brasil akan meningkat sebesar 14,5 persen menjadi 67,9 juta kantong pada periode yang sama.
Di dalam negeri, berdasarkan data Statistik Indonesia 2023 Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi Indonesia mencapai 794,8 ribu ton pada 2022. Angka ini meningkat sekitar 1,1 persen dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Indonesia juga tercatat sebagai negara penghasil kopi terbesar ke-3 di dunia pada 2022/2023.
RI dilaporkan telah memproduksi kopi sebanyak 11,85 juta kantong. Rinciannya, Indonesia memproduksi kopi arabika sebanyak 1,3 juta kantong dan kopi robusta sebanyak 10,5 juta kantong pada periode tahun tersebut.
Dari pasar energi, gas alam masih mengalami kenaikan harga. Gas alam berjangka Inggris diperdagangkan mendekati 90 pence per term. Secara keseluruhan, gas alam berjangka Inggris melonjak 3,26 persen dalam sepekan.
Investor masih menilai dampak gangguan pasokan di tengah masih melambatnya permintaan gas alam saat ini.
Di samping itu, pemogokan di fasilitas LNG Chevron Australia terus berlanjut. Sedangkan fasilitas LNG di Troll, Norwegia tengah menghadapi pemeliharaan yang lebih lama dengan pembatasan kapasitas yang lebih tinggi.
Sementara itu, lemahnya permintaan di Inggris dan Eropa, ditambah dengan peningkatan impor LNG, membatasi kenaikan harga.
Ke depan, perusahaan energi Inggris Centrica menyatakan telah meningkatkan kapasitas penyimpanan di fasilitas penyimpanan gas terbesar di Inggris menjadi 54 miliar kaki kubik (bcf). Upaya ini dilakukan untuk menjaga ketahanan pasokan pada musim dingin mendatang.
(RNA)