MARKET NEWS

Usai Adani, Carl Icahn Jadi Korban Terbaru Aksi Short Seller Hindenburg

Maulina Ulfa - Riset 03/05/2023 12:06 WIB

Aksi investor short-seller Hindenburg Research kembali mendapatkan ‘korban’.

Usai Adani, Carl Icahn Jadi Korban Terbaru Aksi Short Seller Hindenburg. (Foto: Business Insider)

IDXChannel – Aksi investor short-seller Hindenburg Research kembali mendapatkan ‘korban’. Kali ini pengusaha asal Amerika Serikat (AS) Carl Icahn yang harus berurusan dengan ‘laporan investigasi’ Hindenburg.

Short-seller ini mengklaim Icahn Enterprises, perusahaan investasi milik pengusaha cum aktivis shareholder, Carl Icahn menjalankan bisnis dengan struktur ekonomi yang mirip skema ponzi.

Menanggapi hasil laporan Hindenburg, kekayaan Carl Icahn anjlok lebih dari USD10 miliar pada Selasa (2/5/2023).

Saham Icahn Enterprises L.P. yang diperdagangkan secara publik dan beroperasi sebagai perusahaan induk, turun sekitar 20% yang menjadi rekor penurunan terbesar dan menghapus USD3,1 miliar kekayaannya.

Mengutip Bloomberg, Hindenburg juga merinci pinjaman margin investor yang dijamin oleh sahamnya di perusahaan, yang sebelumnya tidak diperhitungkan oleh Bloomberg Billionaires Index. Kondisi ini memotong USD7,3 miliar lagi dari perhitungan kekayaan bersih.

Secara keseluruhan, kekayaan Icahn anjlok sebesar 41% menjadi USD14,6 miliar, menurut indeks kekayaan Bloomberg dan mendepaknya dari posisi orang terkaya ke-58 di dunia ke peringkat ke-119.

Pengusaha umur 87 tahun tersebut adalah miliarder terbaru yang menjadi sasaran Hindenburg tahun ini setelah short-seller yang berbasis di New York ini meruntuhkan kerajaan Gautam Adani dari India dan Jack Dorsey dari Block Inc.

Serangan Hindenburg terhadap perusahaan Adani dan Dorsey menyebabkan penurunan kekayaan mereka tahun ini masing-masing sebesar USD58 miliar dan USD500 juta.

Ia tercatat memiliki lebih dari 85% unit Icahn Enterprises melalui berbagai entitas, yang merupakan bagian terbesar dari kekayaannya.

Berbagai Tuduhan Hindenburg

Hindenburg mengatakan perusahaan Icahn mengelola dana investasi dan mengendalikan saham untuk bisnis di sektor energi, otomotif, hingga makanan.

Menurut laporan Hindenburg, perusahaan manajemen investasi yang dijalankan Icahn Enterprises ini memiliki leverage yang berlebihan dan diperdagangkan dengan harga yang sangat tinggi dibandingkan dengan nilai aset bersihnya.

Hindenburg juga mempertanyakan bagaimana perusahaan menilai beberapa investasinya.

Menanggapi aksi Hindenburg dalam sebuah pernyataan, Icahn menyebut laporan itu sebagai upaya “self-serving” dan dimaksudkan semata-mata untuk menghasilkan keuntungan dari posisi Hindenburg sebagai short seller.

Icahn juga telah meningkatkan kepemilikannya di Icahn Enterprises dengan mengambil dividen berupa tambahan unit.

Sebelum penurunan pada Selasa (2/5), saham milik Icahn bernilai USD15,7 miliar, meningkat pesat dibandingkan pada 2017 yang masih bernilai USD8,4 miliar.

Sementara itu, tuduhan Hindenburg menyebut perusahaan berusaha menarik investor ritel dengan cara memberi dividen tunai kepada pemegang unit lain.

Kondisi ini hanya mungkin terjadi karena keputusan Icahn untuk mengambil sistem pembayaran dividen dalam bentuk unit, mengingat perusahaan secara konsisten beroperasi dengan arus kas negatif.

Icahn mulai melaporkan pinjaman margin yang dijaminkan dengan sahamnya di perusahaan pada 2021, pada saat ia memiliki sekitar 65% saham yang dijaminkan.

Menurut laporan tahunan perusahaan 2022, Icahn juga meningkatkan jumlah saham tahun lalu, dan pada Februari 2023 telah memiliki lebih dari 181 juta saham senilai USD9,2 miliar yang mendukung pinjaman tersebut.

Dalam hal ini, margin pinjaman melibatkan pinjaman yang dijamin dengan nilai saham yang mendasarinya.

Jika nilai saham menurun, pemberi pinjaman dapat meminta jaminan tambahan atau pinjaman yang harus dilunasi, dan memiliki kemampuan untuk menyita dan menjual saham jika peminjam gagal melakukannya.

Hindenburg mengkritik Icahn karena gagal mengungkapkan berapa banyak yang dia pinjam, termasuk suku bunga atau rasio pemeliharaan pinjaman terhadap nilai yang terkait dengan pinjaman margin.

Dalam laporan tahunan Icahn Enterprises, Icahn mengatakan bahwa dia dan afiliasinya memiliki aset tambahan yang cukup dan lancar atas semua tanggungan pokok dan bunga.

Aset terbesar kedua Icahn adalah saham miliknya dalam dana investasi yang ia gunakan untuk membuat taruhan aktivis shareholder. Icahn Enterprises, Carl Icahn dan putranya Brett adalah satu-satunya investor dalam dana tersebut.

Pada akhir tahun lalu, Icahn memiliki uang yang diinvestasikan untuk aktivitas tersebut sebesar USD4,9 miliar. Namun, Hindenburg menghitung bahwa dana tersebut bisa turun sekitar 17% tahun ini, berdasarkan perkiraan kinerja jangka panjang dan pendek perusahaan.

Sebagai informasi, aktivis shareholder atau aktivis pemegang saham adalah orang yang mencoba menggunakan haknya sebagai pemegang saham perusahaan publik untuk membawa perubahan di dalam atau untuk perusahaan tersebut. (ADF)

SHARE