Usai ARA ‘Berjilid-jilid’, Saham IPO Cerestar (TRGU) Kena ARB
Saham TRGU anjlok setelah sukses menyentuh auto rejection atas (ARA) empat hari beruntun.
IDXChannel – Harga saham emiten produsen terigu pendatang baru, PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7% di awal perdagangan Kamis (14/7/2022). Saham TRGU anjlok setelah sukses menyentuh auto rejection atas (ARA) empat hari beruntun.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.21 WIB, harga saham TRGU ambles 6,93% ke Rp470/saham dengan nilai transaksi Rp8,27 miliar dan volume 15,55 juta saham.
Pagi ini, terdapat antrean jual di harga ARB sebanyak 1,24 juta lot saham.
Sebelum terkena ARB, harga saham TRGU melonjak 4 hari berturut-turut sejak hari perdana di bursa pada Jumat pekan lalu (8/7).
Kendati melorot, sejak melantai di bursa, harga saham TRGU sudah terbang 123,81%.
umlah seluruh modal disetor perseroan. Adapun dana yang dibidik dalam IPO adalah sebesar Rp315 miliar, dengan menawarkan harga Rp210 per saham.
Dana hasil IPO tersebut akan disuntikkan sebagai tambahan modal kepada dua anak perusahaan yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) dan PT Agristar Grain Industry (AGY).
Soal kinerja, per 31 Desember 2021, laba periode berjalan setelah efek penyesuaian kombinasi bisnis mencapai Rp26,80 miliar.
Namun, akibat adanya penyesuaian laba efek kombinasi bisnis entitas sepengendali Rp42,34 miliar, TRGU membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp15,54 miliar pada 2021.
Kemudian, total rugi komprehensif periode berjalan sebelum efek penyesuaian kombinasi bisnis Perseroan dan Perusahaan Anak pada 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp15,36 miliar. Pada tahun 2020 perseroan dan perusahaan anak tidak mencatatkan rugi komprehensif karena perseroan dan perusahaan anak baru berdiri.
Informasi saja, TRGU berdiri berdasarkan Akta Pendirian No. 02 tanggal 10 Agustus 2020.
Dari sisi top line, penjualan TRGU dan perusahaan anak pada tahun penuh 2021 sebesar Rp3,42 triliun atau naik 361,36% secara tahunan (yoy).
Dalam prospektus IPO, peningkatan tersebut “terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan lokal perseroan dan perusahaan anak kepada pihak berelasi, yaitu kepada PT Kabulinco Jaya dan PT Agristar Grain Indonesia”. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.