MARKET NEWS

Usai Kena UMA akibat ARB Beruntun, Saham RS Mayapada (SRAJ) Meroket 33 Persen

TIM RISET IDX CHANNEL 23/09/2022 10:20 WIB

Lonjakan harga saham SRAJ terjadi usai pihak bursa mengumumkan adanya penurunan harga saham SRAJ yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Usai Kena UMA akibat ARB Beruntun, Saham RS Mayapada (SRAJ) Meroket. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten pengelola rumah sakit (RS) Mayapada PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) melonjak di awal perdagangan, Jumat (23/9/2022). Ini terjadi usai pihak bursa mengumumkan adanya penurunan harga saham SRAJ yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.10 WIB, saham SRAJ terbang 33,00% ke Rp133/saham dengan nilai transaksi Rp4,67 miliar dan volume perdagangan 36,85 juta saham.

Sebelum mengalami rebound, harga saham emiten milik taipan Dato’ Sri Tahir ini turun selama 10 hari beruntun, dengan 8 di antaranya hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7%.

Penurunan tajam tersebut yang membuat SRAJ masuk daftar saham UMA.

"Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga saham SRAJ yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A., Kamis (22/9/2022).

Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.

Informasi terakhir mengenai SRAJ adalah informasi tanggal 10 September 2022 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham SRAJ tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis direksi bursa.

Kinerja Keuangan Jeblok

Amblesnya performa saham SRAJ terjadi di tengah keuangan emiten yang sedang ‘boncos’ di semester I-2022.

Ditelisik dari laporan keuangannya pada periode tersebut, pendapatan bersih SRAJ turun hingga minus 12,35 persen secara year on year (yoy). Adapun pendapatan bersih yang diperoleh di semester I-2022 mencapai Rp900,17 miliar.

Tak hanya mengalami penurunan pendapatan, SRAJ juga membukukan rugi bersih sebesar Rp23,99 miliar di periode ini. Padahal, sebelumnya emiten yang bergerak di sektor kesehatan ini masih membukukan laba bersih hingga Rp155,17 miliar pada semester I-2021.

Merosotnya keuangan SRAJ disebabkan oleh berbagai segmen pendapatan yang mengalami penurunan di semester I-2022.

Adapun penurunan pendapatan secara signifikan terjadi di segmen pemeriksaan medis yang mencapai minus 56,28 persen menjadi Rp6,48 miliar.

Sedangkan sumber pendapatan dari segmen laboratorium juga terkontraksi hingga minus 31,33 persen di semester I-2022 menjadi Rp124,41 miliar.

Selain kedua segmen tersebut, pendapatan lain SRAJ yang mengalami penurunan yakni poliklinik (minus 13,24 persen), obat-obatan (minus 8,50 persen), dan rawat inap (minus 6,90 persen).

Sementara pendapatan dari segmen poliklinik dan obat-obatan menyumbang pendapatan bersih SRAJ di semester I-2022 masing-masing sebesar Rp133,26 miliar dan Rp259,15 miliar.

Sedangkan segmen rawat inap berkontribusi sebesar Rp324,29 miliar terhadap pendapatan bersih SRAJ.

Informasi saja, sepanjang 2021, SRAJ sukses membukukan laba Rp165,30 miliar, membalik rugi tahun sebelumnya yang sebesar Rp14,3 miliar.

Sebelum 2021, setidaknya selama periode tahun penuh 2016-2020, SRAJ selalu membukukan rugi bersih. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE