Utamakan Kinerja Fundamental, Saham Bank Jago (ARTO) Terus Menguat
Bank Jago di sepanjang semester I-2023 lalu berhasil membukukan laba bersih (net profit after tax) sebesar Rp41 miliar.
IDXChannel - PT Bank Jago Tbk (ARTO) menegaskan komitmennya untuk senantiasa menghasilkan kinerja keuangan yang positif.
Komitmen tersebut menjadi wujud konkret dari pilihan strategi perusahaan untuk selalu mengutamakan faktor fundamental dalam menjalankan bisnisnya.
Dengan strategi tersebut, Bank Jago berharap hal itu bakal juga membawa pengaruh positif terhadap pergerakan harga saham ARTO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Bagi kami, penting untuk dapat menghasilkan kinerja terbaik secara keuangan. Semoga dengan begitu, kinerja saham bisa mengikuti," ujar Direktur Bank Jago, Sonny Christian Joseph, dalam Forum Jurnalis Jagoan, Kamis (3/8/2023).
Komitmen tersebut, tak lepas dari posisi Bank Jago yang baru beroperasi pada 2021 lalu, di mana sebelumnya kondisi perusahaan masih tengah dalam posisi merugi.
"Ketika meluncurkan apps itu kita mungkin menjadi satu-satunya bank berbasis teknologi yang mencatatkan laba. Itu sebuah prestasi," tutur Sonny.
Sebagai informasi, Bank Jago di sepanjang semester I-2023 lalu berhasil membukukan laba bersih (net profit after tax) sebesar Rp41 miliar.
Nilai tersebut meningkat 40 persen dari realisasi laba bersih pada periode sama tahun lalu, yang masih sebesar Rp29 miliar.
Sedangkan, terkait kinerja saham, Business Development Advisor BEI, Poltak Hotradero, mengatakan bahwa terdapat banyak faktor yang memberikan pengaruh terhadap harga saham Bank Jago.
Namun, sektor perbankan dinilai Poltak sebagai salah satu sektor yang menjadi primadona investor asing di Indonesia.
Hal tersebut disebabkan oleh return on asset yang dimiliki, yang merupakan tertinggi di kawasan Asia Pasifik.
Di lain pihak, masih banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang unbankable juga turut memberikan peranan.
Selain itu, penduduk muda Indonesia juga sangat aktif dalam aktivitas keuangan digital, sehingga membuat sektor menjadi sangat menarik bagi investor asing.
"Ini sebabnya sektor keuangan berkontribusi besar terhadap perdagangan di pasar modal Indonesia," tutur Poltak.
Sementara, kapitalisasi pasar (market capitalization) perbankan terbesar di Asia Tenggara juga datang dari Indonesia.
"Hal ini menunjukkan bahwa sektor perbankan menjadi sangat penting (di kalangan investor asing)," ungkap Poltak.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (3/8/2023), saham ARTO naik 0,75 persen ke posisi Rp2.670 per saham. Saham ARTO berada di level tertinggi Rp2.720 dan terendah Rp2.590 per saham. (TSA)