Wall Street Anjlok Kena Profit Taking Jelang Tutup Tahun

Indeks utama Wall Street dibuka anjlok pada awal pekan, Senin (30/12/2024) waktu setempat.

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada awal pekan, Senin (30/12/2024) waktu setempat. Pelaku pasar mulai merealisasikan profit taking di akhir tahun, sehingga membuat tekanan terhadap sejumlah saham-saham berkapitalisasi besar

Dow Jones Industrial Average anjlok 1,06 persen ke 42.538,62, S&P 500 merosot 1,17 persen menjadi 5.901,21, dan Nasdaq Composite jatuh 1,37 persen ke 19.451,88.

Aksi ambil untung terjadi menjelang penutupan tahun. Kondisi ini terjadi setelah saham-saham big cap mengalami reli, didukung oleh sentimen penurunan suku bunga Federal Reserve, hingga kemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat.

Fokus investor kini tertuju pada kebijakan Federal Reserve, setelah bank sentral AS itu memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember 2024.

Proyeksi Fed baru-baru ini menunjukkan sikap yang lebih hati-hati dalam melonggarkan kebijakan di 2025, dengan potensi hanya dua kali pemangkasan suku bunga, demikian melansir Investing, Senin (30/12) waktu Jakarta.

Goldman Sachs memproyeksikan pemangkasan suku bunga berikutnya sebesar 25 basis poin akan terjadi pada Maret 2025, diikuti oleh dua pemangkasan lagi pada Juni dan September. 

Raksasa lembaga keuangan ini juga memperingatkan risiko yang muncul dari perkembangan geopolitik, termasuk kebijakan proteksionis AS, seperti peningkatan tarif terhadap China, pembatasan imigrasi, dan pemotongan pajak baru di bawah pemerintahan Trump.

Di sisi lain, inflasi atas indeks pengeluaran konsumsi pribadi atau index PCE, yang menjadi indikator utama bagi Federal Reserve, diperkirakan mencapai 2,5 persen pada awal 2025. Angka ini masih berada di atas target inflasi bank sentral sebesar 2 persen.

Pasar juga mengalihkan perhatian pada data ekonomi yang akan dirilis pekan ini. Data klaim pengangguran mingguan akan diumumkan pada Kamis, demikian juga data manufaktur, serta pernyataan pejabat Fed Thomas Barkin.

(Fiki Ariyanti)