MARKET NEWS

Wall Street Anjlok Terseret Rilis Data PDB AS dan Saham META

Fiki Ariyanti 25/04/2024 22:46 WIB

Wall Street terguncang pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (25/4) waktu setempat usai rilis data PDB AS kuartal I-2024

Wall Street Anjlok Terseret Rilis Data PDB AS dan Saham META (Foto mnc media)

IDXChannel - Wall Street terguncang pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (25/4) waktu setempat usai rilis data PDB AS kuartal I-2024 yang jauh lebih rendah dari perkiraan.

Indeks Nasdaq Composite anjlok 1,4 persen, S&P merosot 1,3 persen, dan Dow Jones Industrial Average jeblok 1,6 persen atau lebih dari 600 poin.

Data ekonomi AS terbaru menghentikan kuatnya permintaan dan meredam tekanan harga yang memicu optimisme akan terjadinya soft landing. Memicu kegelisahan stagflasi yang membawa lebih banyak ketidakpastian pada arah kebijakan The Fed. 

PDB AS secara tahunan tumbuh 1,6 persen di kuartal I-2024 atau lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,5 persen. Imbal hasil Treasury naik setelah laporan PDB. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik tujuh basis poin menjadi 4,71 persen.

Sementara inflasi meningkat pada angka 3,7 persen atau lebih besar dari perkiraan.

"Laporan ini adalah yang terburuk, pertumbuhan ekonomi melambat dan tekanan inflasi terus berlanjut," kata Chris Zaccarelli dari Independent Advisor Alliance, mengutip Bloomberg

"The Fed ingin melihat inflasi mulai turun secara terus menerus, tapi pasar ingin melihat pertumbuhan ekonomi dan keuntungan perusahaan meningkat," sambungnya. 

Sementara itu, saham Meta merosot sebanyak 15 persen karena pasar menolak keras kenaikan biaya yang ditanggung pemilik Facebook dan Instagram, yang berencana menghabiskan hingga USD10 miliar untuk investasi infrastruktur AI. 

Kekhawatiran tumbuh mengenai berapa lama waktu yang diperlukan agar pengeluaran tersebut dapat menghasilkan pendapatan, sehingga menurunkan saham-saham teknologi secara lebih luas. Microsoft (MSFT), Alfabet (GOOGL, GOOG), dan Amazon (AMZN) semuanya turun lebih dari 3 persen.

Usai data PDB AS, investor kini juga fokus pada rilis indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Maret, yang merupakan ukuran inflasi favorit The Fed, yang akan dirilis pada Jumat. 

(FAY)

SHARE