MARKET NEWS

Wall Street Berakhir Cerah, S&P dan Dow Jones Cetak Rekor Baru

Fiki Ariyanti 15/10/2024 06:50 WIB

Wall Street ditutup kompak menguat pada perdagangan Senin (14/10/2024) waktu setempat. Di mana indeks S&P 500 dan Dow Jones mencetak rekor penutupan baru. 

Wall Street Berakhir Cerah, S&P dan Dow Jones Cetak Rekor Baru (foto mnc media)

IDXChannel - Wall Street ditutup kompak menguat pada perdagangan Senin (14/10/2024) waktu setempat. Di mana indeks S&P 500 dan Dow Jones mencetak rekor penutupan baru. 

S&P 500 (.SPX) naik 0,77 persen menjadi 5.859,85. Sementara Nasdaq Composite (.IXIC) menanjak 0,87 persen ke 18.502,69 dan Dow Jones Industrial Average (.DJI) menguat 0,47 persen menjadi 43.065,22.

S&P 500 naik hampir 1 persen membukukan rekor baru, rekor ke-46 di tahun ini. Pun dengan Dow yang naik hampir 0,5 persen karena investor membeli saham teknologi menjelang pekan yang sibuk dengan laporan pendapatan perusahaan.

Nvidia Corp. memimpin kenaikan di antara saham-saham megacaps. Pun dengan saham Apple Inc. naik dan Tesla Inc. bangkit kembali setelah penurunan minggu lalu. 

Musim laporan keuangan dimulai pada Jumat pekan lalu, dipimpin oleh rilis dari JPMorgan Chase & Co. dan Wells Fargo & Co. Selain laporan keuangan bank besar lainnya pekan ini, investor akan mencermati hasil dari perusahaan-perusahaan utama, seperti Netflix Inc. dan JB Hunt Transport Services Inc.

Menurut para ahli strategi Bank of America Corp., putaran awal laporan keuangan kuartal ketiga minggu lalu menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika diuntungkan oleh suku bunga yang lebih rendah di awal siklus pelonggaran Federal Reserve.

Solita Marcelli dari UBS Global Wealth Management mengatakan, laporan keuangan kuartal III seharusnya mengonfirmasi bahwa pertumbuhan laba perusahaan berkapitalisasi besar solid terhadap kondisi makro ekonomi yang tangguh.

"Kami mempertahankan prospek positif kami untuk saham-saham AS, didukung oleh pertumbuhan ekonomi dan laba yang sehat, siklus pelonggaran Fed, dan kisah pertumbuhan AI," katanya, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (15/10/2024) waktu Jakarta. 

Para analis melihat ada potensi volatilitas meski rendah karena guncangan geopolitik, pemilihan umum AS, dan campuran pertumbuhan atau inflasi yang kurang menguntungkan.

"Minggu lalu, indeks S&P 500 melampaui target harga akhir tahun kami sebesar 5.800," kata Craig Johnson di Piper Sandler. 

"Kami tidak mengubahnya untuk saat ini, tetapi menyadari beberapa penyempurnaan diperlukan karena kami memperkirakan saham akan terus mengalami tren kenaikan setelah pemilihan presiden AS," tutur Craig.

(Fiki Ariyanti)

SHARE