MARKET NEWS

Wall Street Berakhir Lesu Dipicu Rontoknya Saham Teknologi

Dhera Arizona Pratiwi 21/11/2025 06:29 WIB

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup merosot pada perdagangan Kamis (20/11/2025) waktu setempat, tersengat penurunan saham-saham teknologi.

Wall Street Berakhir Lesu Dipicu Rontoknya Saham Teknologi. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup merosot pada perdagangan Kamis (20/11/2025) waktu setempat, tersengat penurunan saham-saham teknologi setelah rilisnya laporan pendapatan Nvidia dan data ketenagakerjaan AS yang memperkeruh prospek pasar tenaga kerja.

Dilansir dari Reuters, Jumat (21/11/2025), saham Nvidia berakhir melemah setelah melonjak hingga 5 persen di awal hari. Sebagian besar perusahaan terkait chip juga mencatatkan kinerja negatif, dengan indeks semikonduktor juga turun.

Menurut data awal, S&P 500 melemah 103,07 poin atau 1,52 persen ditutup pada level 6.539,09, sementara Nasdaq Composite turun 479,64 poin atau 2,16 persen menjadi 22.084,59. Dow Jones Industrial Average menyusut 381,52 poin atau 0,83 persen menjadi 45.757,25.

Baik Nasdaq maupun Dow Jones berayun lebih dari 1.000 poin dari level tertinggi mereka hari itu ke level terendah, dengan Nasdaq berakhir turun lebih dari 2 persen setelah naik 2,6 persen pada level tertinggi intraday-nya.

Investor mengkhawatirkan valuasi teknologi yang tinggi di tengah kekhawatiran atas membeludaknya belanja kecerdasan buatan. Alhasil, Nasdaq sekarang turun tajam dari level tertingginya di Oktober.

Manajer Portofolio di Argent Capital Management St Louis, Jed Ellerbroek mengatakan, meskipun sulit untuk menentukan penyebab pembalikan pasar, namun investor telah berada dalam semacam aksi perdagangan defensif selama dua minggu terakhir.

"Jadi ini bisa jadi kelanjutannya. Hasil laporan pendapatan Nvidia jelas menghilangkan banyak kekhawatiran tersebut," kata dia.

Nvidia, perusahaan paling bernilai di dunia, memproyeksikan penjualan di atas estimasi analis untuk kuartal IV-2025 yakni USD65 miliar dan melampaui ekspektasi untuk pendapatan kuartal III-2025 sebesar USD57 miliar.

Selain itu, data menunjukkan tingkat pengangguran AS meningkat pada September meskipun perusahaan menambah lebih banyak lapangan kerja daripada yang diperkirakan para ekonom. Para pedagang kini melihat peluang penurunan suku bunga Federal Reserve pada Desember semakin besar.

(Dhera Arizona)

SHARE