MARKET NEWS

Wall Street Bervariasi, Pasar Cemaskan Langkah OPEC+

Dinar Fitra Maghiszha 03/04/2023 22:00 WIB

Tiga indeks utama Wall Street bergerak tak kompak pada hari ini, Senin (3/4/2023).

Wall Street Bervariasi, Pasar Cemaskan Langkah OPEC+. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Tiga indeks utama Wall Street bergerak tak kompak pada hari ini, Senin (3/4/2023). Kekhawatiran pasar terhadap lonjakan suku bunga kembali membuat investor cemas, setelah tersengat peningkatan harga minyak mentah.

Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 0,66% di 33.494,57, S&P 500 (SPX) tumbuh 3,06 poin atau 0,07%, ke 4.112,37, sedangkan Nasdaq Komposit (IXIC) turun 0,41% di 12.172,14.

Tiga top gainers di bawah SPX antara lain SVB menguat 17,13% di USD1,06, ConocoPhilips tumbuh 9,16% di USD108,30, dan Marathon Oil naik 9,14% di USD26,15.

Sedangkan top losers ditempati Extra Space Storage merosot 6,02% di USD153,12, Tesla turun 5,19% di USD196,69, dan Catalent Inc melemah 3,35% di USD63,51.

Arab Saudi bersama produsen organisasi negara pengekspor minyak bumi dan sekutu alias OPEC+ mengumumkan rencana pengurangan produksi sekitar 1,16 juta barel per hari. Ini mendorong harga minyak baik Brent dan WTI mendidih.

Analis menilai peningkatan ini dapat berpotensi meningkatkan inflasi Amerika Serikat, sekaligus membuat bank sentral atau Federal Reserve kembali mengerek suku bunga.

Ekspektasi suku bunga membuat saham-saham yang sensitif terhadapnya keok malam ini seperti Amazon.com Inc (AMZN.O), Microsoft Corp (MSFT.O) dan Alphabet Inc (GOOGL.O) turun antara 0,8% dan 1,2%.

Meski demikian, saham-saham sektor energi melonjak seperti Exxon Mobil Corp (XOM.N) dan Occidental Petroleum Corp (OXY.N) masing-masing juga naik 4,9% dan 6,0%.

"Kita melihat inflasi terakhir turun, yang mungkin berarti The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga mereka," kata Senior Wealth Adviser dan Market Strategist Murphy & Sylvest, Paul Nolte.

Indikator Fedwatch CME Group memproyeksikan The Fed berpotensi mendongkrak suku bunga 25 basis poin pada Mei 2023. Adapun peluang untuk menahan suku bunga acuan diapresiasi pasar sebesar 39,1%.

Dari sisi makro, pelaku pasar menantikan sejumlah data, termasuk manufaktur dari Institute for Supply Management. Adapun musim pendapatan kuartal juga bakal mula
i berlangsung bulan ini. (NIA)

SHARE