MARKET NEWS

Wall Street Betah di Zona Merah, Saham Tesla Masuk Jajaran Top Losers

Tia Komalasari/IDXChannel 20/05/2021 07:17 WIB

Wallstreet kembali ditutup memerah pada penutupan perdagangan, Rabu waktu setempat (20/5/2021).

Wall Street kembali ditutup memerah pada penutupan perdagangan, Rabu waktu setempat (20/5/2021). (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wall Street kembali ditutup memerah pada penutupan perdagangan, Rabu waktu setempat (20/5/2021). Penurunan ini telah terjadi selama tiga hari berturut-turut.

Saham Dow Jones Industrial Average merosot 80 poin. Begitu juga dengan S&P 500 futures dan Nasdaq 100 keduanya turun 0,3%.

Saham Cisco turun 5,5% , setelah pembuat hardware jaringan pusat data itu mengeluarkan rilis pendapatan kuartal yang lebih lemah dari perkiraan.

Dikutip dari CNBC International, pergerakan di Wall Street dipicu oleh penurunan harga bitcoin yang tiba-tiba. Hal ini menyebabkan aksi jual tajam di banyak area spekulatif di pasar. 

Saham yang terkait dengan Cryptocurrency, termasuk Tesla, Coinbase dan MicroStrategy, memimpin penurunan pasar karena bitcoin merosot sebanyak 30% pada hari Rabu.

S&P 500 sempat turun 1,6% pada, namun ditutup menurun hanya  0,3%. Blue-chip Dow menyelesaikan sesi sekitar 160 poin lebih rendah setelah jatuh 580 poin pada satu poin. Nasdaq Composite yang padat dengan saham teknologi berakhir dengan stagnan.

"Crypto, bagaimanapun, sarat spekulasi yang diinduksi  oleh likuiditas. Fakta bahwa Crypto saat ini sedang menurun, memberikan kepercayaan bahwa pasar mulai menyesuaikan dengan prospek likuiditas yang menjulang," kata Ahli strategi JPMorgan mengatakan dalam sebuah catatan.

Kemarin, investor juga mencerna rilis Federal Reserve dari bulan April yang mengisyaratkan akan mempertimbangkan untuk mengurangi program pembelian asetnya dalam pertemuan mendatang.

Investor juga tengah menunggu jumlah terbaru dari klaim pengangguran mingguan AS untuk mengukur laju pemulihan pasar tenaga kerja. Berdasarkan survey Dow Jones, angka pengangguran diperkirakan 450.000 orang dan akan mendapatkan untuk tunjangan. Angka itu sedikit lebih rendah dari minggu sebelumnya berjumlah 473.000 orang. (TIA)

SHARE