Wall Street Dibuka Koreksi, Dua Raksasa Perbankan Singgung Resesi AS
Tiga indeks Wall Street dibuka melemah pada Jumat (13/1) merespons pernyataan sejumlah pejabat raksasa perbankan soal ekonomi AS.
IDXChannel - Tiga indeks Wall Street dibuka melemah pada Jumat (13/1) merespons pernyataan sejumlah pejabat raksasa perbankan terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat yang diproyeksikan akan melambat.
Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,65% di 33.966,33; S&P 500 (SPX) melemah 0,71% di 3.954,78; dan Nasdaq Composite (IXIC) merosot 0,70% menjadi 10.924,12.
Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks SPX antara lain Tesla, Bank of America, hingga Amazon. Tiga top gainers yang memimpin antara lain Xylem menguat 1,20% di USD117,59, Bank of NY Mellon tumbuh 1,13% di USD48,79, dan SolarEdge Technologies Inc naik 0,99% di USD312,54.
Sedangkan tiga top losers SPX yakni Delta Airlines merosot 5,56% di USD37,40, Ford Motor melemah 5,29% di USD12,72, dan Wells Fargo & Co turun 5,09% di USD40,65.
Kepala Eksekutif JPMorgan Chase & Co Jamie Dimon mengatakan masih ada ketidakpastian ekonomi di negeri Paman Sam yang dipicu tingkat inflasi yang ketat serta ketegangan politik di Eropa Timur yang tak kunjung usai. Jika kondisi ini berlarut-larut, maka berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi.
CEO Bank of America Corp Brian Moynihan juga menyinggung bahwa ekonomi AS berpotensi semakin melambat berkat tren kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.
"Beberapa komentar terkait kekhawatiran resesi dan saat mereka (bank) berusaha untuk terus menahan kerugian dari pinjaman, membuat banyak investor gelisah," kata Analis Kingsview Asset Management, Paul Nolte, dilansir Reuters, Jumat (13/1/2023).
Di tengah isu perlambatan ekonomi, pelaku pasar modal tengah menantikan rilis laporan keuangan sektor perbankan sebagai pembacaan utama investor terhadap ketahanan perusahaan keuangan menghadapi lonjakan suku bunga.
Sementara itu, indikator FedWatch menunjukkan ada peluang 90,6% The Fed akan mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada bulan Februari. Adapun puncak Fed fund rate diprediksi mencapai 4,9% pada Juni 2023.
(IND)