Wall Street Dibuka Melemah, Microsoft dan Google Anjlok 6 Persen
Indeks Wall Street dibuka melemah pada perdagangan hari ini Rabu (26/10). Itu karena kinerja keuangan emiten teknologi yang mengkhawatirkan.
IDXChannel - Indeks Wall Street dibuka melemah pada perdagangan hari ini Rabu (26/10). Itu karena kinerja keuangan emiten teknologi yang mengkhawatirkan.
Laporan pendapatan yang mengecewakan berasal dari perusahaan megacaps seperti Alphabet dan Microsoft yang menimbulkan kekhawatiran investor terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
S&P 500 (SPX) tertekan 0,85% di 3.826,35, dan Nasdaq Composite (IXIC) anjlok 2,13% di 10.960,71. Sementara Dow Jones Industrial Average (DJI) menguat 0,06% di 31.856,94,
Saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain Alphabet A, Microsoft, dan Apple. Tiga top gainers ditempati oleh Enphase menguat 7,66%, SolarEdge Technologies Inc naik 4,34%, dan Chubb tumbuh 2,7%, sedangkan top losers diduduki oleh F5 Networks turun 10,50%, Seagate merosot 10,38%, dan Alphabet C tertekan 8,29%.
Microsoft Corp membukukan pertumbuhan penjualan terendah dalam lima tahun terakhir, sementara Alphabet melaporkan penjualan iklan yang suram. Kinerja keuangan kedua perusahaan berkapitalisasi besar itu menjadi perhatian investor mengingat keduanya memiliki pengaruh di pasar global.
Kinerja yang kurang memuaskan tampak menghadirkan aksi jual cukup masif di kedua perusahaan tersebut yang akhirnya membuat saham mereka anjlok lebih dari 6% malam ini.
Sebelumnya, ekspektasi pasar terhadap bank sentral AS / Federal Reserve dapat menurunkan sikap agresifnya telah membantu indeks utama Wall Street menguat tiga sesi berturut-turut. Sayangnya, pendapatan dan perkiraan suram dari perusahaan teknologi menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga Fed yang cepat dapat memperlambat ekonomi.
"Kinerja (keuangan) Microsoft menunjukkan bahwa anggaran teknologi mereka berada di bawah tekanan, ini menunjukkan adanya perlambatan ekonomi," kata Josh Wein, manajer portofolio di Hennessy Funds, dilansir Reuters, Rabu (26/10/2022).
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, The Fed diperkirakan akan mengerek suku bunga sebesar 75 basis poin yang keempat kalinya dalam pertemuan mereka pada 1-2 November.
"The Fed tidak melihat hanya dari satu data, dan karena ini mendekati akhir tahun saya pikir 75 bps mungkin diluncurkan pada Desember," ujar Wein.
(FRI)