Wall Street Dibuka Melemah Tajam Imbas Kebijakan Tarif Dagang Trump
Wall Street kompak melemah tajam pada pembukaan perdagangan Senin (3/2/2025), seiring kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif perdagangan terbaru Trump.
IDXChannel - Indeks utama Wall Street kompak melemah tajam pada pembukaan perdagangan Senin (3/2/2025), seiring kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif perdagangan terbaru yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) merosot 276,5 poin atau 0,62 persen ke level 44.268,15. Sementara itu, indeks S&P 500 (.SPX) jatuh 70,9 poin atau 1,17 persen ke 5.969,65, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) anjlok 412,1 poin atau 2,10 persen ke level 19.215,375.
Pelemahan pasar terjadi setelah Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif baru atas barang impor dari tiga mitra dagang utama AS, yakni Kanada, Meksiko, dan China.
Kebijakan tersebut menetapkan tarif 25 persen terhadap seluruh impor dari Kanada dan Meksiko, serta tarif 10 persen terhadap barang impor dari China.
Trump beralasan kebijakan ini bertujuan menekan aliran imigran ilegal dan perdagangan narkoba ke AS. Meskipun begitu, keputusan ini langsung menuai kecaman dari ketiga negara yang terdampak.
Pemerintah Kanada, Meksiko, dan China mengecam kebijakan tarif tersebut dan berjanji akan mengambil langkah balasan.
Melansir Investing, Senin (3/2/2025), pasar bereaksi negatif terhadap kebijakan tersebut karena dinilai akan mempercepat laju inflasi di Amerika Serikat.
Ekonom memperingatkan tarif yang lebih tinggi akan membebani konsumen dan perusahaan dalam negeri, yang pada akhirnya dapat mengurangi daya beli masyarakat serta memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Lebih jauh, bank Sentral AS atau Federal Reserve juga diproyeksi akan menahan Fed Funds Rate (FFR) di level saat ini.
“Lonjakan inflasi akibat tarif ini, ditambah kebijakan lain yang kemungkinan akan menyusul, akan terjadi lebih cepat dan dalam skala yang lebih besar dari yang kami perkirakan sebelumnya,” tulis analis Capital Economics dalam catatan
Selain sentimen tarif perdagangan, perhatian investor juga tertuju pada laporan keuangan perusahaan-perusahaan besar yang akan dirilis pekan ini. Lebih dari 120 perusahaan dalam indeks S&P 500 dijadwalkan melaporkan kinerja kuartal keempat mereka, termasuk raksasa teknologi Alphabet (NASDAQ: GOOG) dan Amazon (NASDAQ: AMZN).
Perusahaan lain yang turut dijadwalkan merilis laporan keuangan adalah Alibaba (NYSE: BABA), AMD (NASDAQ: AMD), Walt Disney (NYSE: DIS), Qualcomm (NASDAQ: QCOM), dan Uber (NYSE: UBER).
Di luar isu perdagangan, para investor tengah menanti data ekonomi utama yang akan dirilis pekan ini. Indeks Manufacturing PMI untuk Januari dijadwalkan rilis pada Senin (3/2/2025).
Perhatian utama juga tertuju pada laporan Non-Farm Payrolls (NFP) Januari yang akan diumumkan Jumat mendatang.
(Febrina Ratna Iskana)