MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Melemah Tertekan Tarif Trump hingga Kinerja Amazon

Dinar Fitra Maghiszha 01/08/2025 21:09 WIB

Indeks bursa saham Amerika Serikat dibuka melemah pada Jumat (1/8/2025) waktu setempat.

Wall Street Dibuka Melemah Tertekan Tarif Trump hingga Kinerja Amazon (Foto: dok AP)

IDXChannel - Indeks bursa saham Amerika Serikat dibuka melemah pada Jumat (1/8/2025) waktu setempat. 

Pasar tertekan sejumlah sentimen, mulai dari pengumuman tarif baru oleh Presiden Donald Trump, laporan tenaga kerja yang lebih lemah dari perkiraan, serta hasil laporan keuangan Amazon yang mengecewakan.

Dow Jones Industrial Average turun 0,8 persen, S&P 500 merosot 0,92 persen, dan Nasdaq anjlok 1,08 persen.

Pasar global bereaksi terhadap keputusan Presiden Trump yang menandatangani perintah eksekutif untuk menerapkan tarif antara 10 persen hingga 41 persen terhadap sejumlah produk impor dari negara-negara seperti Kanada, Brasil, India, dan Taiwan.

Dari sisi data ekonomi, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan terdapat penambahan 73.000 lapangan kerja pada Juli, jauh di bawah ekspektasi analis.

Angka ini mencerminkan perlambatan tajam di pasar tenaga kerja di tengah ketidakpastian perdagangan, meskipun tingkat pengangguran tetap stabil di angka 4,2 persen, sesuai ekspektasi pasar.

"Ini adalah laporan yang cukup mengecewakan. Pasar mulai semakin khawatir tentang kondisi pasar tenaga kerja setelah rilis data hari ini," ujar Senior Investment Strategist Russell Investments, BeiChen Lin, dilansir Investing, Jumat (1/8/2025).

Data tenaga kerja yang lesu mendorong ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga pada September. Menurut indikator FedWatch dari CME, probabilitas pemangkasan naik tajam dari 41,2 persen menjadi 62,9 persen.

Sementara itu, tekanan juga datang dari sektor teknologi. Saham Amazon tergelincir 8,3 persen pada pra-pembukaan setelah pertumbuhan bisnis cloud computing-nya tidak memenuhi ekspektasi. 

Hal ini kontras dengan laporan keuangan yang kuat dari pesaingnya yang fokus pada AI, seperti Alphabet dan Microsoft.

Apple mencatatkan proyeksi pendapatan kuartalan yang melebihi estimasi Wall Street. Namun, CEO Tim Cook memperingatkan bahwa tarif AS dapat menambah biaya hingga USD1,1 miliar.

Sehari sebelumnya, indeks S&P 500 dan Nasdaq sempat mencetak rekor intraday tertinggi sebelum berbalik melemah karena euforia terhadap hasil keuangan berbasis AI mulai mereda.

Microsoft bahkan sempat menyentuh kapitalisasi pasar sebesar USD4 triliun, menjadikannya perusahaan publik kedua yang mencapai level tersebut setelah Nvidia.

>

(DESI ANGRIANI)

SHARE