Wall Street Dibuka Menguat, Investor Cermati Kebijakan Tarif Trump
Wall Street menguat pada pembukaan perdagangan, Senin (3/3/2025). Investor mencermati kepastian atas kebijakan tarif perdagangan Donald Trump.
IDXChannel - Indeks utama Wall Street menguat pada pembukaan perdagangan, Senin (3/3/2025). Investor mencermati kepastian atas kebijakan tarif perdagangan Presiden Donald Trump serta serangkaian data ekonomi Amerika Serikat.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,20 persen ke level 43.929,12, S&P 500 menguat 0,26 persen ke 5.970,23, dan Nasdaq Composite menanjak 0,37 persen ke 18.917,07.
Pasar masih menanti kepastian atas kebijakan tarif yang dijadwalkan berlaku pada Selasa, 11 Maret 2025.
Trump telah menetapkan tarif sebesar 25 persen terhadap impor barang dari Kanada dan Meksiko setelah mencapai kesepakatan terhadap kendali perbatasan.
Namun, pernyataan Menteri Perdagangan Howard Lutnick pada Minggu lalu memicu ekspektasi bahwa tarif tersebut mungkin lebih rendah dari ancaman awal, demikian melansir Investing, Senin (3/3/2025).
Selain itu, pasar menyoroti data ekonomi yang akan dirilis pekan ini, termasuk laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat mendatang.
Data dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan sektor manufaktur masih berada dalam zona ekspansi, dengan indeks aktivitas manufaktur pada level 50,8.
Investor akan mencermati laporan terkait sektor jasa, dan angka tenaga kerja untuk mendapatkan gambaran lebih luas mengenai arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).
Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada 2025 terus meningkat. Berdasarkan data LSEG, pelaku pasar kini memperkirakan setidaknya dua kali pemotongan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin hingga akhir tahun.
Perhatian investor juga tertuju pada pidato pejabat The Fed wilayah St. Louis, Alberto Musalem, yang akan berbicara hari ini, serta komentar Gubernur The Fed, Jerome Powell, pada Jumat mendatang.
Di tengah ketidakpastian kebijakan tarif AS, China dikabarkan sedang menyiapkan langkah balasan. Sebuah laporan menyebutkan Beijing berpotensi akan memberlakukan kebijakan balasan dengan membatasi impor produk pertanian dari Amerika Serikat.
(Febrina Ratna Iskana)