MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Menguat Terdorong Sentimen Turunnya Inflasi

Dinar Fitra Maghiszha 30/06/2023 20:54 WIB

Wall Street dibuka menguat malam ini Jumat (30/6). Setelah salah satu indikator inflasi Amerika Serikat mengalami penurunan.

Wall Street Dibuka Menguat Terdorong Sentimen Turunnya Inflasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks saham Wall Street dibuka menguat malam ini Jumat (30/6/2023). Setelah salah satu indikator inflasi Amerika Serikat mengalami penurunan.

Kondisi ini memberi kelegaan bagi investor terkait potensi kenaikan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve. Dow Jones Industrial Average menguat 0,54% di 34.308,35. S&P 500 tumbuh 0,72% di 4.428,03, sedangkan NASDAQ Composite naik 0,97% menjadi 13.723,20 pada bel pembukaan.

Departemen Perdagangan AS merilis indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) periode Mei 2023 yang naik 3,8 persen year-on-year (yoy), lebih rendah dari bulan April sebesar 4,3 persen yoy. Indeks PCE inti -yang tidak termasuk komponen pangan dan energi- juga naik 4,6 persen yoy, tetapi melandai dari periode sebelumnya sebesar 4,7 persen yoy.

PCE merupakan salah satu indikator pengukur inflasi oleh Federal Reserve. Sebagai bank sentral, The Fed diharapkan dapat mempertahankan bunga acuan melihat salah satu kondisi makro ini.

"Ini menunjukkan tanda-tanda stabilitas. Saya optimis ekonomi dan konsumen AS dalam kondisi yang baik dan akan terus pulih," kata Founder Andersen Capital Management, Peter Andersen, dilansir Reuters, Jumat (30/6/2023).

Kendati optimisme merekah, tetapi pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell belakangan ini masih membebani pasar terkait tanda-tanda pengetatan lebih lanjut. Powell sebelumnya menyebut bahwa suku bunga tambahan diperlukan setidaknya dua kali sebelum tutup tahun.

Indikator FedWatch dari CMEGroup pada hari Jumat (30/6) membaca peluang sekitar 86,8 persen bahwa The Fed masih akan mengerek bunga acuan sebesar 25 bps menjadi kisaran 5,25 persen - 5,50 persen pada pertemuan Juli mendatang. Peluang ini turun sedikit dibandingkan Kamis lalu sebesar 89,3 persen.

(FRI)

SHARE