MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Menguat usai Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran-Israel

Dinar Fitra Maghiszha 24/06/2025 21:31 WIB

Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Selasa (24/6/2025). Hal ini seiring optimisme investor terhadap gencatan senjata antara Israel dan Iran.

Wall Street Dibuka Menguat usai Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran-Israel. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Selasa (24/6/2025). Hal ini seiring optimisme investor terhadap gencatan senjata antara Israel dan Iran.

Pasar juga mengamati sikap hati-hati yang disampaikan oleh Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dalam testimoninya di hadapan Kongres.

Dow Jones Industrial Average tercatat melonjak 320 poin atau sekitar 0,8 persen. S&P 500 naik 43 poin atau 0,7 persen, sedangkan NASDAQ Composite menguat 200 poin atau sekitar 1,0 persen.

Sentimen pasar membaik setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan gencatan senjata antara Israel dan Iran telah berlaku efektif. 

"Gencatan senjata sekarang sudah diberlakukan," tulis Trump di media sosialnya, dilansir dari laman Investing, Selasa (24/6/2025).

Pernyataan tersebut mengangkat harapan pelaku pasar modal bahwa konflik berdarah selama 12 hari terakhir bisa segera berakhir. 

Namun, ketidakpastian tetap membayangi karena beberapa jam setelah pengumuman itu, Trump juga mengecam Israel atas aksi militer susulannya.

"Saya tidak suka fakta bahwa Israel langsung menyerang setelah kesepakatan tercapai. Mereka tidak perlu melakukannya, dan pembalasan itu terlalu keras," ujar Trump kepada wartawan.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menyatakan, pihaknya memerintahkan serangan baru ke Teheran sebagai respons terhadap serangan misil Iran yang dianggap melanggar gencatan senjata.

Iran membantah meluncurkan misil dan menuduh Israel tetap menyerang selama satu setengah jam setelah waktu gencatan dimulai.

Di luar perkembangan geopolitik tersebut, perhatian investor juga tertuju pada testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell yang menyampaikan laporan kebijakan moneter semesteran di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS.

Powell menekankan kebijakan suku bunga bakal melihat dampak yang timbul dari inflasi dari kebijakan tarif impor, sehingga menurutnya perlu waktu untuk dianalisis lebih lanjut.

"Kenaikan tarif tahun ini kemungkinan akan mendorong harga akan naik dan membebani aktivitas ekonomi," kata Powell.

Dia menambahkan, dampak terhadap inflasi bisa bersifat sementara, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa bertahan lama.

"Saat ini, kami berada dalam posisi yang tepat untuk menunggu dan melihat lebih lanjut arah ekonomi sebelum mempertimbangkan perubahan kebijakan," ujar Powell.

Pernyataan Powell tersebut mencerminkan keputusan rapat FOMC pekan lalu yang mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 hingga 4,5 persen, tanpa sinyal pemangkasan dalam waktu dekat.

Dari sisi korporasi, saham Tesla Inc. (TSLA) kembali naik setelah meluncurkan layanan Robotaxi di Austin, Texas dengan armada 10–20 unit Model Y.

Sementara itu, saham Chewy Inc. (CHWY) turun usai mengumumkan penerbitan saham baru senilai USD1 miliar dan program buyback sebesar USD100 juta.

(Dhera Arizona)

SHARE