MARKET NEWS

Wall Street Ditutup Beragam usai The Fed Kembali Tahan Suku Bunga

Wahyu Dwi Anggoro 31/07/2025 06:06 WIB

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup beragam pada Rabu (30/7/2025) setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga.

Wall Street Ditutup Beragam usai The Fed Kembali Tahan Suku Bunga. (Foto: AP)

IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup beragam pada Rabu (30/7/2025) setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga.

Dilansir dari Yahoo Finance pada Kamis (31/7/2205), Dow Jones Industrial Average turun sekitar 0,4 persen, sementara S&P 500 turun 0,1 persen. 

Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi naik 0,2 persen.

The Fed mempertahankan suku bunga untuk kelima kalinya secara berturut-turut pada Rabu, meskipun keputusan tersebut tidak bulat. 

Dua gubernur The Fed Christopher Waller dan Michelle Bowman menentang keputusan tersebut, lebih memilih The Fed memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase.

The Fed — dan pasar — menerima sinyal-sinyal penting mengenai kesehatan ekonomi AS pada Rabu pagi. Ekonomi AS tumbuh tiga persen pada kuartal II-2025, bangkit kembali dari penurunan pertamanya dalam tiga tahun pada awal 2025. 

Sementara itu, perusahaan-perusahaan swasta AS menambah lebih banyak lapangan kerja daripada yang diperkirakan pada Juli 2025. Penggajian di sektor swasta juga kembali tumbuh setelah penurunan di bulan sebelumnya 

Dalam sesi perdagangan setelah jam kerja pada Rabu, saham Microsoft naik enam persen setelah raksasa teknologi itu membukukan pendapatan yang kuat. Saham Meta menguat sebanyak 10 persen setelah raksasa AI dan media sosial itu mengalahkan ekspektasi Wall Street.

Tenggat waktu semakin dekat bagi mitra dagang untuk mencapai kesepakatan dengan AS atau menghadapi tarif tinggi. Presiden Donald Trump mengatakan, barang-barang dari India akan dikenakan tarif 25 persen mulai Agustus 2025, karena perundingan tampaknya terhenti antara kedua negara.

Perundingan perdagangan AS-China berakhir pada Selasa tanpa perpanjangan jeda tarif antara keduanya, tetapi Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan Trump akan segera membuat keputusan mengenai perpanjangan tersebut. (Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE