Wall Street Ditutup Rebound di Awal Juli 2022, Dow Jones Naik 1 Persen
Departemen Tenaga Kerja AS juga dijadwalkan akan merilis sejumlah data.
IDXChannel - Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (1/7/2022) tiga indeks utama Wall Street ditutup rebound waktu setempat. Kenaikan ini terjadi saat pasar memasuki musim pelaporan pendapatan keuangan perusahaan pada kuartal II-2022.
Berdasarkan data perdagangan, dikutip Sabtu (2/7/2022), Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 1,05% atau 321,83 poin di 31.097,26, Nasdaq (IXIC) tumbuh 0,90% di 11.127,84, dan S&P 500 (SPX) menguat 1,06%, 3.825,33.
Saham sektor konsumen melonjak 2% yang cukup membantu pasar keluar dari teritori negatif setelah sebelumnya tertekan akibat sentimen kenaikan suku bunga Federal Reserve Amerika Serikat. Sedangkan, sektor teknologi tampak masih berkinerja buruk di antara sektor-sektor lainnya.
"Kita sedang menuju liburan akhir pekan dan bursa mencatatkan rebound di akhir pekan," kata Joseph Sroka, kepala investasi di NovaPoint di Atlanta, dikutip dari Reuters, Sabtu (2/7/2022).
"Tapi kita mungkin harus menunggu sampai investor kembali dari liburan untuk melihat seberapa besar kenaikan ini di awal kuartal baru." ujarnya.
Memasuki paruh kedua tahun ini, para pelaku pasar mulai mencermati musim pendapatan kuartal II-2022 dari seluruh emiten.
Data Revinitiv mencatat musim pelaporan keuangan dimulai dalam beberapa minggu. Adapun 130 perusahaan di bursa S&P 500 telah mengumumkan sebelumnya. Dari total tersebut, terdapat 45 perusahaan yang mencatatkan kinerja positif, sedangkan 77 lainnya negatif,.
Departemen Tenaga Kerja AS juga dijadwalkan akan merilis sejumlah data. Adapun pertemuan Fed di bulan Juli ini juga dapat menjadi pertimbangan pasar untuk menilai seberapa besar langkah mereka dalam mengantisipasi lonjakan inflasi.
Sejumlah analis menilai Fed akan memikirkan untuk memangkas persentase poin suku bunganya apabila upaya kenaikan -yang akhir-akhir ini diluncurkan- justru membawa potensi resesi di kuartal II-2022.
"The Fed perlu melihat lebih banyak data untuk mengubah pikirannya tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior Ingalls & Snyder di New York.
"Masih ada banyak ketidakpastian tentang ekonomi dan inflasi meskipun ada tanda-tanda awal bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya," pungkas Ghriskey.
(SAN)