Wall Street Kompak Naik Ditopang Saham Amazon dan Intel
Indeks utama Wall Street berakhir naik pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat (1/11/2024).
IDXChannel - Indeks utama Wall Street berakhir naik pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat (1/11/2024).
Penguatan ini didorong kenaikan saham raksasa e-commerce Amazon, di mana investor mengabaikan data ekonomi dan ketidakpastian Pemilu Amerika Serikat (AS).
Dow Jones Industrial Average naik 288,73 poin atau 0,69 persen menjadi 42.052,19, S&P 500 menguat 23,35 poin atau 0,41 persen ke 5.728,80, dan Nasdaq Composite terkerek 144,77 poin atau 0,80 persen di 18.239,92.
Saham Amazon.com Inc melonjak 6,2 persen setelah merilis laporan penjualan dan laba yang kuat. Pun dengan saham Intel Corp melesat 7,8 persen karena prospek yang bullish.
Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp mengalahkan estimasi laba, produksi, dan penjualan. Saham Boeing Co naik 3,5 persen karena optimisme bahwa pemogokan yang panjang hampir berakhir. Sedangkan saham Apple Inc turun 1,2 persen.
Wall Street berusaha mengabaikan data perekrutan AS berada pada laju paling lambat sejak 2020 di Oktober, sementara tingkat pengangguran tetap rendah. Laporan pekerjaan adalah data utama sebelum pertemuan The Fed pekan depan dan Pemilu Presiden pada 5 November 2024.
"Kita berada di tengah-tengah kesibukan dengan data ekonomi, pendapatan, Fed, dan pemilihan umum AS," kata Bret Kenwell di eToro, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (2/11/2024) waktu Jakarta.
Investor tetap teguh pada ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga seperempat poin pada 7 November dan sekali lagi pada 18 Desember, dengan perkiraan 44 basis poin pada akhir tahun.
Investor memperkirakan pelonggaran kumulatif kurang dari 60 basis poin pada akhir Januari, yang menyiratkan potensi bahwa para pejabat akan berhenti lebih awal tahun depan.
"Kami masih berpikir bahwa Fed akan mengikuti langkah bertahap pemangkasan suku bunga, termasuk 25 basis poin minggu depan, tetapi belum pasti. Juga Pemangkasan 25 basis poin pada Desember," kata Tiffany Wilding di Pacific Investment Management Co.
(Fiki Ariyanti)