Wall Street Masih Lesu, S&P 500 Melemah Empat Hari Beruntun
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup melemah pada Selasa (18/11/2025), waktu setempat. Indeks S&P 500 mencatatkan penurunan hari keempat.
IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup melemah pada Selasa (18/11/2025), waktu setempat. Indeks S&P 500 mencatatkan penurunan hari keempat akibat kekhawatiran valuasi membebani saham-saham teknologi besar dan proyeksi yang mengecewakan menekan saham Home Depot.
Dilansir dari Reuters, Kamis (19/11/2025), Dow Jones Industrial Average turun 498,56 poin atau 1,07 persen menjadi 46.091,68, S&P 500 melemah 55,08 poin atau 0,83 persen menjadi 6.617,33, dan Nasdaq Composite anjlok 275,23 poin atau 1,21 persen menjadi 22.432,85.
S&P 500 dan Nasdaq ditutup di bawah rata-rata pergerakan 50 hari mereka, sebuah ambang batas teknis yang penting, untuk pertama kalinya sejak akhir April.
Saham Home Depot turun setelah perusahaan jaringan renovasi rumah tersebut memberikan proyeksi laba setahun penuh yang mengecewakan dan meleset dari estimasi pendapatan kuartalan.
Selain Home Depot, laba untuk periode pelaporan ini jauh lebih kuat dari perkiraan. Pertumbuhan laba tahunan (year-on-year) untuk S&P 500 kini mencapai 16,9 persen, jauh di atas estimasi 8,8 persen pada awal Oktober, menurut data LSEG terbaru.
“Anda mengalami koreksi sentimen yang masif selama periode di mana laba mungkin berada di atas ekspektasi bullish, namun, masih ada begitu banyak ketakutan yang beredar di pasar,” kata Kepala Strategi Investasi di Empower, Marta Norton.
Laporan kuartalan dari perusahaan kecerdasan buatan Nvidia akan dirilis setelah bel perdagangan pada Rabu.
Musim laporan keuangan AS hampir berakhir, namun hasil Nvidia akan diawasi ketat oleh investor yang khawatir tentang keuntungan pasar yang terkait dengan antusiasme AI.
Kekhawatiran atas valuasi yang tinggi dan berkurangnya ekspektasi pemangkasan suku bunga pada Desember telah menyebabkan penurunan saham-saham AS, dengan S&P 500 turun dari level tertingginya di Oktober.
Sementara itu, laporan pekerjaan AS periode September akan dirilis pada Kamis setelah tertunda akibat shutdown pemerintah yang panjang.
Survei pasar swasta sebelumnya menunjukkan pasar tenaga kerja lesu. Data hari Selasa menunjukkan jumlah warga AS yang menerima tunjangan pengangguran melonjak antara pertengahan September dan pertengahan Oktober.
(Dhera Arizona)