Wall Street Pekan Ini Bakal Dipengaruhi Laporan Laba Nvidia
Pergerakan Wall Street pekan ini bakal dipengaruhi oleh laporan laba dari Nvidia (NVDA.O). Sepanjang 2024, perusahaan tersebut telah mendorong reli S&P 500.
IDXChannel - Pergerakan Wall Street pekan ini bakal dipengaruhi oleh laporan laba dari Nvidia (NVDA.O). Sepanjang 2024, raksasa pembuat chip telah mendorong reli indeks utama Amerika Serikat (AS).
Per Sabtu (24/8/2024) waktu setempat, S&P 500 (.SPX) telah memangkas penurunan tajam setelah kekhawatiran ekonomi AS berkontribusi pada aksi jual di awal bulan Agustus dan kembali mendekati titik tertinggi baru sepanjang masa.
Nvidia telah menjadi yang terdepan dalam reli tersebut dengan lonjakan saham lebih dari 30 persen sejak titik terendahnya baru-baru ini.
Sahamnya naik sekitar 150 persen tahun ini, yang mencakup sekitar seperempat dari kenaikan S&P 500 sebesar 17 persen sepanjang 2024.
Laporan laba Nvidia bakal dirilis pada 28 Agustus 2024 dan ditambah dengan panduan tentang kelanjutan investasi perusahaan itu pada perkembangan AI. Kedua hal itu dapat menjadi titik balik utama bagi sentimen pasar pada masa yang bergejolak dalam setahun.
“Laporan dan panduan Nvidia akan menjadi kunci bagi perdagangan infrastruktur AI,” kata investor teknologi Paul Meeks kepada Yahoo Finance, Minggu (25/8/2024).
Para trader memperkirakan perubahan sekitar 10,3 persen pada saham Nvidia sehari setelah perusahaan melaporkan laba, menurut data dari perusahaan analitik opsi ORATS.
Data ORATS menunjukkan hal itu lebih besar dari pergerakan yang diharapkan menjelang laporan Nvidia selama tiga tahun terakhir dan jauh di atas pergerakan pasca laba rata-rata saham sebesar 8,1 persen selama periode yang sama.
Di sisi lain, valuasi Nvidia juga telah meningkat, karena sahamnya melonjak sekitar 750 persen sejak awal 2023, menjadikannya perusahaan paling berharga ketiga di dunia pada hari Kamis, sementara juga menarik perbandingan dengan gelembung dotcom lebih dari dua dekade lalu.
Sementara itu, data LSEG Datastream menunjukkan saham perusahaan diperdagangkan sekitar 37 kali lipat dari estimasi laba 12 bulan ke depan, dibandingkan dengan rata-rata 20 tahun sebesar 29 kali lipat.
(Febrina Ratna)