MARKET NEWS

Wall Street Tumbang Terseret Jatuhnya Saham Raksasa Chip

Fiki Ariyanti 16/10/2024 06:31 WIB

Indeks utama Wall Street tergelincir pada penutupan perdagangan Selasa (15/10/2024) waktu setempat karena jatuhnya saham ASML dan Nvidia.

Wall Street Tumbang Terseret Jatuhnya Saham Raksasa Chip (foto mnc media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street tergelincir pada penutupan perdagangan Selasa (15/10/2024) waktu setempat karena prospek melemahnya penjualan produsen chip ASML (ASML.AS) dan kekhawatiran tentang pembatasan Amerika Serikat (AS) yang lebih ketat pada penjualan chip, sehingga memicu aksi jual. 

Dow Jones Industrial Average (.DJI) merosot 0,75 persen menjadi 42.740,62, S&P 500 (.SPX) turun 0,76 persen ke 5.815,31, dan Nasdaq Composite (.IXIC) anjlok 1,01 persen menjadi 18.315,59.

Saham ASML Holding NV yang diperdagangkan di Bursa AS tersungkur 16 persen setelah raksasa produsen chip asal Belanda itu memangkas panduannya untuk 2025. 

Disusul saham Nvidia Corp. jatuh 4,5 persen karena berita bahwa pejabat AS telah membahas pembatasan penjualan chip AI canggih dari perusahaan itu dan perusahaan Amerika lainnya ke beberapa negara.

Investor menjadi begitu optimistis, sehingga mungkin sudah waktunya untuk menjual saham global, menurut survei investor oleh Bank of America Corp, yang dikutip dari Bloomberg, Rabu (16/10/2024) waktu Jakarta. 

"Alokasi untuk saham melonjak, sementara eksposur obligasi anjlok dan tingkat kas dalam portofolio global turun menjadi 3,9 persen pada Oktober dari 4,2 persen bulan lalu, yang memicu sinyal jual," tulis para ahli strategi yang dipimpin oleh Michael Hartnett.

"Pasar saham AS yang lebih condong ke arah kepemimpinan kapitalisasi besar, mengalami aksi ambil untung hari ini karena musim pendapatan meningkat terhadap grafik yang overbought atau diperpanjang," kata Dan Wantrobski di Janney Montgomery Scott.

Sementara itu, imbal hasil Treasury 10-tahun turun tujuh basis poin menjadi 4,03 persen. Sedangkan USD naik, tetapi harga minyak anjlok karena laporan bahwa Israel mungkin menghindari penargetan infrastruktur minyak mentah Iran, sehingga meredakan kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan.

(Fiki Ariyanti)

SHARE