Wall Street Tumbang Usai Trump Melunak soal Tarif Impor ke Meksiko
Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (3/1/2025) waktu setempat usai keputusan Presiden AS, Donald Trump soal tarif impor ke Meksiko.
IDXChannel - Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (3/1/2025) waktu setempat usai keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk menghentikan tarif impor pada Meksiko.
Keputusan ini sedikit meredakan kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari perang dagang global.
Dow Jones Industrial Average turun 0,27 persen ke 44.422, S&P 500 terpangkas 0,76 persen ke 5.994, dan Nasdaq Composite anjlok 1,31 persen ke 19.391.
Setelah panggilan dengan Meksiko, Trump mengatakan akan menghentikan tarif impor pada Meksiko selama sebulan setelah mitranya dari Meksiko Claudia Sheinbuam setuju untuk memasok 10 ribu tentara untuk membantu mengamankan perbatasan AS-Meksiko terhadap imigrasi ilegal.
Selama masa jeda, AS dan Meksiko akan melanjutkan pembicaraan untuk mencapai kesepakatan yang lebih permanen.
Penundaan tarif, yang diumumkan Trump pada Sabtu, dan mencakup tarif 25 persen untuk Kanada dan 10 persen untuk China, memberikan harapan bahwa Trump kemungkinan akan menggunakan tarif sebagai alat untuk bernegosiasi daripada mempertaruhkan perang dagang besar.
Analis memperkirakan tarif impor akan mendorong inflasi AS, mengingat tarif tersebut sebagian besar akan dibayarkan oleh importir domestik. Inflasi yang lebih tinggi mengurangi prospek pemangkasan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve.
"Lonjakan inflasi AS yang diakibatkan oleh tarif ini dan tindakan masa depan lainnya akan terjadi lebih cepat dan lebih besar dari yang kami perkirakan sebelumnya," tulis Analis di Capital Economics dalam risetnya, mengutip Investing, Selasa (4/2/2025).
"Peluang bagi Fed untuk melanjutkan pemotongan suku bunga kapan saja selama 12 hingga 18 bulan ke depan baru saja tertutup," katanya.
Saham yang sensitif terhadap perdagangan, termasuk produsen mobil AS, seperti General Motors Company (NYSE:GM), Ford Motor Company (NYSE:F), dan Stellantis NV (NYSE:STLA) yang mengimpor beberapa komponen dan digunakan dalam produksi dari Meksiko, menghapus sebagian kerugiannya.
Selain itu, pekan ini akan menjadi pekan terbesar untuk pengumuman laba kuartal IV-2024, yang menjadi semakin penting dalam menentukan keadaan pasar.
Lebih dari 120 perusahaan di S&P 500 akan menyampaikan laporan keuangan, termasuk perusahaan induk Google Alphabet (NASDAQ:GOOG) dan raksasa e-commerce Amazon (NASDAQ:AMZN) yang akan merilis angka kuartalan masing-masing pada Selasa dan Kamis.
Sejumlah perusahaan besar lainnya, termasuk Alibaba (NYSE:BABA), AMD (NASDAQ:AMD), Walt Disney (NYSE:DIS), Qualcomm (NASDAQ:QCOM) dan Uber (NYSE:UBER), juga akan mengumumkannya minggu ini.
Di sisi lain, menyangkut data ekonomi, angka PMI Manufaktur Januari akan dirilis di akhir sesi, tetapi sebagian besar perhatian akan tertuju pada laporan penggajian non pertanian Januari yang juga akan dirilis pada Jumat.
(Fiki Ariyanti)