MARKET NEWS

Warna-warni Sentimen Positif Sektor Energi, Begini Analisisnya

Cahya Puteri Abdi Rabbi 18/10/2023 10:52 WIB

Sektor energi disebut sedang kembali mengalami tren kenaikan. Hal tersebut ditopang oleh sejumlah sentimen positif.

Warna-warni Sentimen Positif Sektor Energi, Begini Analisisnya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Sektor energi disebut sedang kembali mengalami tren kenaikan. Hal tersebut ditopang oleh sejumlah sentimen positif.

Pengamat Pasar Modal Hans Kwee mengatakan, sentimen positif itu yakni harga minyak yang berpotensi mengalami lonjakan karena konflik yang terjadi di wilayah Timur Tengah, serta sejumlah negara di dunia yang mulai memasuki musim dingin.

“Jadi kita harus melakukan trading untuk saham sektor energi, yang memang sentimennya positif. Ditambah harga komoditas energi yang juga bergerak positif,” kata Hans dalam Market Buzz IDX Channel pada Rabu (18/10/2023).

Sebagaimana diketahui, konflik yang saat ini terjadi berpotensi mengerek harga minyak dunia. Harga minyak dunia sudah mengalami kenaikan sebesar 34% sejak Juni 2023. Kenaikan itu lebih disebabkan oleh gangguan dari sisi pasokan.

Meski demikian, Hans menyampaikan, terdapat sentimen lain yakni kondisi ekonomi global yang pertumbuhannya cenderung melambat. Hal itu, kata Hans, membuat tren bullish pada sektor energi tidak terjadi dalam jangka waktu panjang.

“Jadi untuk komoditas energi disarankan trading,” imbuh Hans.

Hans menambahkan, saat ini harga minyak memang tengah menjadi perhatian pasca pecahnya konflik antara Hamas dengan Israel. Dalam hal ini, Amerika Serikat (AS) disebut terus berupaya untuk mencegah harga minyak melambung tinggi.

Hans menyebutkan, cadangan minyak AS saat ini terbilang rendah. Sebab, pada saat harga minyak sempat mengalami lonjakan, AS melepas sebagian cadangan minyaknya sebagai upaya untuk menurunkan harga minyak dunia.

“Saat ini, ketika mereka ingin loading minyak untuk inventory mereka, harga minyaknya justru cukup tinggi,” kata Hans.

Lebih lanjut, Hans membeberkan sejumlah upaya yang juga dilakukan AS dalam mencegah lonjakan harga minyak dunia, seperti berusaha agar Venezuela bisa memberikan pasokannya kembali ke pasar.

Selain itu, AS disebut tidak berani memberikan sanksi kepada Iran meski beredar kabar Iran terlibat dalam konflik yang terjadi saat ini. Jika pasokan minyak Iran menghilang, dikhawatirkan justru akan menaikkan harga minyak.

“Pelaku pasar pun menunggu kelanjutan konflik di Timur Tengah karena banyak negara yang berupaya meredam konflik ini untuk segera berakhir,” ujar Hans.

(YNA)

SHARE