MARKET NEWS

Waskita Karya (WSKT) Mulai Pembangunan DPRD Yogyakarta Senilai Rp293,8 Miliar

Dinar Fitra Maghiszha 26/04/2025 12:50 WIB

Waskita Karya (WSKT) memulai pembangunan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DPRD DIY) senilai Rp293,8 miliar.

Waskita Karya (WSKT) Mulai Pembangunan DPRD Yogyakarta Senilai Rp293,8 Miliar. (Foto: Dok. Waskita Karya)

IDXChannel - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memulai pembangunan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DPRD DIY). Proyek senilai Rp293,8 miliar itu sudah memulai groundbreaking pada Jumat (25/4/2025).

Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko, mengatakan pembangunan ini akan mengusung konsep modern, inklusif, dan ramah lingkungan.

“Kami bangga kembali dipercaya membangun gedung pemerintahan. Pembangunan Gedung DPRD DIY akan mengutamakan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi pengguna,” ujar Ari di Jakarta, Sabtu (26/4).

Gedung baru DPRD DIY akan dibangun di atas lahan seluas 27.040 meter persegi dengan lima lantai.

Lantai satu akan digunakan sebagai area parkir, lantai dua berisi ruang kerja dan ruang komisi, lantai tiga memuat ruang rapat paripurna, lantai empat untuk ruang Panitia Khusus dan Bapemperda, dan lantai lima untuk ruang rapat gabungan serta badan musyawarah.

Dalam pelaksanaan proyek ini, kata Ari, Waskita menerapkan green construction menggunakan material ramah lingkungan, serta mengimplementasikan Building Information Modelling (BIM) 5D. 

Teknologi ini, ujarnya, memungkinkan koordinasi proyek lebih efisien, mengidentifikasi potensi masalah lebih dini, dan mempercepat penyelesaian pekerjaan.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai pembangunan Gedung DPRD DIY ini bukan sekadar menancapkan batu pertama, melainkan meneguhkan pondasi rumah demokrasi. 

“Diharapkan gedung ini mampu menangkap aspirasi dari segala penjuru, tidak sekadar berdinding dan berpagar,” ujar Sri Sultan.

Ketua DPRD DIY Nuryadi menambahkan pemindahan gedung dari Malioboro ke Jalan Kenari dilakukan atas tiga pertimbangan utama.

"Yakni optimalisasi ruang aspirasi publik, mendukung pengembangan kawasan wisata Malioboro, dan pembangunan Jogja Planning Gallery," kata dia.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE