MARKET NEWS

WEF Davos 2023: Konfrontasi China dan Blok Barat Diklaim Tak Terjadi di Ekonomi

Taufan Sukma/IDX Channel 19/01/2023 18:32 WIB

perseturuan dua kubu tersebut diklaim hanya terjadi pada ranah politik semata, dan tidak terbukti pada realitas fisik yang terjadi di dunia usaha.

WEF Davos 2023: Konfrontasi China dan Blok Barat Diklaim Tak Terjadi di Ekonomi (foto: MNC Media)

IDXChannel - Kondisi geopolitik yang semakin memanas diyakini menjadi salah satu dan sekian banyak tantangan yang harus dijawab di sepanjang 2023.

Selain perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai, perkembangan politik global juga masih menyisakan konfrontasi antara China dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutunya yang tergabung dalam Blok Barat.

Namun demikian, perseturuan dua kubu tersebut diklaim hanya terjadi pada ranah politik semata, dan tidak terbukti pada realitas fisik yang terjadi di dunia usaha, terutama di kalangan swasta.

"Ada upaya pasti dari pihak-pihak politik untuk memisahkan perekonomian Barat dengan China. Ini nyata. Tapi tidak akan kita temukan pada sektor swasta. Tidak ada tanda-tanda (perseteruan) di sana (dunia usaha), bahkan sebaliknya," ujar Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria, Péter Szijjártó.

Pernyataan tersebut disampaikan Szijjártó dalam sesi diskui yang mengangkat tema De-Globalization or Re-Globalization?, sebagai bagian dari rangkaian acara WEF 2023, di Davos, Selasa (17/1/2023).

Menurut Szijjártó, sudah seharusnya sektor ekonomi dan dunia usaha dapat dimanfaatkan sebagai wadah pemersatu kepentingan bersama di level internasional.

Upaya tersebut diklaim Szijjártó telah cukup lama dilakukan oleh Hungaria, sebagai negara dengan wilayah geografis tepat berada di antara dua blok besar kekuatan dunia, yaitu Blok Barat dan Blok Timur.

Bahkan, Szijjártó menyebut bahwa upaya kerja sama negara-negara Kawasan Eropa dan Asia telah mulai diinisiasi dengan baik dan berjalan lancar dengan prospek cerah, sebelum semuanya berantakan akibat perang Rusia-China.

"(Kerjasama) Eurasia berjalan lancar dan menunjukkan masa depan yang cerah. Semua terlihat baik dan sangat potensial hingga awal tahun lalu. Sampai kemudian perang terjadi, dan seluruh (potensi) itu jadi terlihat seperti impian yang semakin jauh," keluh Szijjártó.

Pendekatan serupa menurut Szijjártó harusnya juga bisa dilakukan untuk menyatukan China dan Blok Barat dalam satu kepentingan bersama, bahkan kepentingan global secara keseluruhan. Sayang, kondusifitas itu lagi-lagi harus berhadapan dengan kepentingan politik yang menginginkan kedua kekuatan itu senantiasa berhadap-hadapan.

"(Kepentingan) Politik ingin mereka terpisah, padahal itu sama sekali tidak tercermin di realitas yang kita temui sebenarnya," tegas Szijjártó. (TSA)

SHARE