Window Dressing Muncul, Mampukah IHSG Tembus 8.000 di Akhir 2024?
Fenomena window dressing biasanya terjadi di periode akhir tahun. Tahun ini, apakah window dressing berpeluang terjadi dan mengerek laju IHSG ke 8.000?
IDXChannel - Fenomena window dressing biasanya terjadi di periode akhir tahun. Tahun ini, apakah window dressing berpeluang terjadi dan mengerek laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 8.000?
"Window dressing sudah terkonfirmasi dan IHSG sudah reversal, namun apakah mampu mengakhiri perdagangan akhir 2024 di posisi 8.000?" tulis WH Project dalam risetnya, Selasa (10/12/2024).
"Sebenarnya masih kecil kemungkinannya (IHSG 8.000). Namun di waktu yang akan datang bisa terjadi net buy asing yang besar ke saham-saham perbankan dan itu bisa menjadi booster untuk penguatan tambahan IHSG jelang akhir tahun ini," menurut riset tersebut.
IHSG Senin (9/12) ditutup menguat sebesar 54,95 poin atau 0,74 persen menuju 7.437.73. Nilai transaksi mencapai Rp44,96 triliun (all market) dan Rp10,30 triliun (regular market).
Asing mencatatkan net buy mencapai Rp688 miliar. Tetapi net sell juga kembali melanda, bersamaan dengan pembentukan resistance IHSG. Net buy terbesar terjadi pada saham ADRO, BBCA, GOTO, BMRI, dan INDF .
Sebelumnya, IHSG diprediksi mencapai level 8.000 pada 2025. Mirae Asset Sekuritas optimistis, pasar modal Indonesia tahun depan masih akan positif meski dihadapkan pada potensi perang dagang.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto menuturkan, tahun ini volatilitas pasar saham Indonesia cukup besar dengan rekor tertinggi IHSG 7.905.
Posisi itu mendekati prediksi Mirae Asset 7.915 untuk 2024, sebelum terkoreksi kembali, yang menunjukkan masih dipengaruhinya dinamika pasar oleh sentimen global dan domestik.
“Prediksi positif pasar modal domestik tersebut terutama didukung oleh kuatnya dua faktor makroekonomi dalam negeri, yaitu inflasi yang stabil dan daya beli yang terjaga,” kata Rully dalam keterangan resminya, Minggu (8/12).
(Fiki Ariyanti)