MARKET NEWS

Yuk Cari Tahu Sejarah Saham MERK, Produsen Obat Sangobion dan Neurobion

Shifa Nurhaliza Putri 27/10/2022 11:07 WIB

Sejarah saham MERK atau kode saham milik perusahaan PT Merck Tbk (dahulu PT Merck Indonesia Tbk) memang perlu diulas secara mendalam

Yuk Cari Tahu Sejarah Saham MERK, Produsen Obat Sangobion dan Neurobion. (Foto: Sejarah Saham MERK)

IDXChannel - Sejarah saham MERK atau kode saham milik perusahaan PT Merck Tbk (dahulu PT Merck Indonesia Tbk) memang perlu diulas secara mendalam hingga laporan keuangannya di tahun ini. 

Menurut situs resminya, MERK didirikan pada tahun 1970, PT Merck Tbk menjadi perusahaan publik pada tahun 1981 dan merupakan salah satu perusahaan pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Merck Tbk adalah pusat manufaktur Grup Merck di Asia Tenggara, karena merupakan satu-satunya fasilitas manufaktur di wilayah tersebut.

Produk-produk PT Merck Tbk adalah pemimpin pasar obat resep. Bisnis Merck saat ini adalah memasarkan obat bebas dan resep, produk terapeutik yang berkaitan dengan kesuburan, diabetes, neurologi dan kardiologi, serta menyediakan berbagai macam alat kimia modern dan produk kimia untuk penelitian bio-teknis, produksi bio dan segmen terkait. Merek utama yang dipasarkan oleh MERK adalah Sangobion dan Neurobion.

Pada tanggal 23 Juni 1981, MERK menerima pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk penawaran umum perdana (IPO) 1.680 juta saham MERK dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp1.900 per saham. Saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Juli 1981.

Laporan Keuangan MERK

PT Merck Tbk (MERK) melaporkan hasil keuangan yang positif untuk semester pertama tahun 2022. PT Merck Tbk melaporkan peningkatan penjualan dan pendapatan. Mengutip keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Merck mencatatkan penjualan pada Juni 2022 sebesar Rp599,56 miliar. Penjualan perseroan meningkat 18,29% menjadi Rp506,83 miliar  dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp506,83 miliar.

Beban pokok penjualan barang naik dari Rp309,28 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp357,76 mliiar pada Juni 2022, dan dalam konteks ini laba kotor perusahaan tercatat sebesar Rp241,80 miliar. Laba kotor meningkat 22,40% dari paruh pertama tahun 2021 menjadi Rp197,54 miliar.

Beban penjualan semester I 2022 meningkat menjadi Rp58,54 miliar dari Rp56,18 miliar pada periode yang sama tahun lalu, sedangkan beban administrasi turun dari Rp44,20 miliar pada periode yang sama menjadi Rp35,13 miliar pada semester I 2022. Perseroan juga mencatatkan kenaikan pendapatan lain-lain menjadi Rp12,99 miliar pada enam bulan pertama 2022, naik dari Rp9,41 miliar pada periode yang sama tahun lalu. (SNP)

SHARE