Yupi Indo Jelly Gum (YUPI) IPO, Intip Jeroan Keuangannya
Intip laporan keuangan teranyar PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) yang akan segera IPO.
IDXChannel - PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Saat ini, perseroan tengah dalam masa bookbuilding dengan harga penawaran awal Rp2.100-Rp2.500 per saham.
YUPI menawarkan sebanyak 854, 44 juta saham biasa, yang terdiri dari sebanyak-banyaknya sejumlah 256,33 juta saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan yang mewakili 3 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
Kemudian, sebanyak-banyaknya sejumlah 598,11 juta saham milik PT Sweets Indonesia alias saham divestasi yang mewakili 7 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, di mana seluruhnya sejumlah 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
Dengan demikian, perseroan menargetkan bisa meraup dana segar hasil IPO maksimal Rp2,13 triliun. Terdiri dari Rp640,83 miliar dari penawaran umum atas saham baru dan sebesar Rp1,49 triliun dari penawaran umum atas saham divestasi.
Perseroan diperkirakan mulai menawarkan umum saham perdana atau offering pada 17-19 Maret 2025. Tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik 19 dan 20 Maret 2025. Selanjutnya listing perdana di BEI pada 21 Maret 2025.
Menilik Laporan Keuangan YUPI
Dalam prospektusnya, produsen permen Yupi tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp484,24 miliar hingga kuartal III-2024. Realisasi itu naik dibandingkan capaian periode yang sama 2023 sebesar Rp440,45 miliar.
Kenaikan laba bersih mendorong tumbuhnya laba per saham di sembilan bulan 2024 menjadi Rp58 per saham dari Rp53 per saham.
Dari sisi pendapatan yang berasal dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp2,41 triliun hingga kuartal III-2024 atau turun dari sebelumnya Rp2,52 triliun.
Beban pokok penjualan menyusut dari Rp1,79 triliun sepanjang Januari-September 2023 menjadi Rp1,57 triliun pada periode yang sama 2024. Sehingga laba bruto tercatat Rp835,13 miliar, naik dari sebelumnya Rp734,39 miliar.
Namun beban penjualan, beban umum dan adminitrasi, serta beban usaha lainnya kompak membengkak hingga kuartal III tahun lalu, masing-masing menjadi Rp175,2 miliar, Rp79,92 miliar, dan Rp14,42 miliar.
Per akhir September 2024, total ekuitas YUPI melandai menjadi Rp2,11 triliun dari periode yang sama 2023 sebesar Rp2,1 triliun.
Sementara total liabilitas atau kewajiban meningkat menjadi Rp581,23 miliar dengan utang usaha pihak ketiga mencapai Rp286,41 miliar, utang bank (jangka Panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu setahun) sebesar Rp30,41 miliar
Untuk total aset perseroan tercatat Rp2,69 triliun per akhir September 2024 atau naik dibandikan posisi sebelumnya Rp2,64 triliun.
(Fiki Ariyanti)